28 April 2012

Bintang Malam


Malam ini begitu cerah
Begitu biru dan bersih
Namun tak ku lihat
Bintang setitik pun bersinar
Mungkin sinarnya terhalau akan gemerlapnya lampu jalanan.

Sebuah buku kosong dan bersih
Di mulai dengan kata dari namamu
Namun kini segalanya berubah
Tak ku lihat lagi nama itu di tiap lembarnya
Mungkin karena kilaunya terselubung dengan gemerlapnya kehidupan.

Andai ku dapat memutar kembali lagi waktu
Dapatkah aku merubah kenangan itu
Memastikan kau tak pernah hadir mengisi hariku
Memastikan tiap langkah tak menyebut namamu

Teguran Tuhan


Saat dirimu merasa begitu kuat
Ingatlah akan Tuhan.

Saat dirimu begitu lemah
Ingatlah akan Tuhan.

Saat dirimu beroleh suatu berkat
Ingatlah akan Tuhan.

Saat dirimu mendapat bencana
Ingatlah akan Tuhan.

Biarpun dirimu begitu kuat
Kekuasaanmu begitu luas
Bawahanmu begitu banyak
Tanpa kuasa Tuhan, apalah artinya dirimu.

Disaat hatimu begitu tinggi
Merasa kau tiada tandingannya
Tanpa kau sadari, kau berusaha menyaingi Tuhan mu sendiri.

Kau merasa pelayananmu begitu banyak
Ceramahmu merubah orang
Segala petuahmu disenangi orang
Tanpa turut menyertakan Tuhan, apalah artinya semua itu.

Tuhan, sang Maha diatas segala Maha.
Ia memang begitu sabar.
Ia bisa merubah segalanya dengan mudah.
Namun Ia juga bisa murka saat kau berusaha menduakan atau menyaingi Nya.

Tuhan, maafkanlah aku.
Aku begitu bodoh.
Aku begitu hina.
Aku begitu rendah bila aku tidak mengenal Engkau.

23 April 2012

Benang merah..


 Benang merah..
Merah, warna yang melambangkan keberanian, ketangguhan dan kekuatan.
Merah juga warna yang melambangkan kesejahteraan dan kebahagiaan serta kemakmuran.

Dalam tradisi Tionghoa, merah melambangkan rezeki yang melimpah saat menyambut tahun baru.
Itu juga alasan mengapa tahun baru Cina selalu bercirikan warna merah.

Benang merah biasa dipakai untuk menutupi pakaian yg khususnya berwana merah. Selain itu benang merah sering ditujukan kepada jodoh.

Konon, masing-masing dari jari kelingking kita sebenarnya sudah diikatkan kepada pasangan kita masing-masing. Namun benang tersebut tidak terlihat oleh kasat mata atau itu hanyalah mitos.

Sayangnya, mitos benang merah itu ada benarnya juga. Untuk masalah perjodohan misalnya, Tuhan sudah mengaitkan benang merah kita kepada pasangan kita masing-masing jadi sekeras apapun kita berusaha mencari tapi tidak juga ketemu, kelak pasti akan dengan sendirinya.

Karena, si pemilik benang ujung satunya pun ikut mencari ujung benang yang mengaitkan dirinya. Kedua orang yang saling mencari tersebut akan bertemu ditempat dan suasana yang tidak akan pernah ada yang tahu bagaimana.

Aku..

sejenak mencipta


Kadang kala hati terasa kosong 
saat dirimu menyadari bahwa dirimu kini sendiri.
Rasanya memang tidak aneh 
namun rasa itu memiliki arti lebih 
karena pernah ada yang mengisinya.

Setiap hari menahan diri 
untuk tidak mengingat dirinya
apapun dan bagaimanapun caranya.

Hari terasa begitu cepat
saat kau memusatkan pikiranmu 
pada aktivitas yang engkau kerjakan.

Sejenak terasa menyenangkan
lama kelamaan rasa itu berubah menjadi hambar.
Semua orang disekelilingmu 
berusaha mencarikanmu seseorang yang dapat menemani hidupmu
tapi semua itu tidaklah mudah.

Tidak seperti suatu makanan yang diberikan bumbu penyedap 
maka akan tercipta rasa yang khas.
Tidak juga seperti buku yang kosong 
diisikan dengan huruf dan kata sehingga membentuk sebuah karangan.

Ada pelangi dibalik derasnya hujan..

''Pelangi,pelangi.. Alangkah indahmu.. Merah kuning hijau.. Dilangit yang biru..''
1325728543411229646
Sepotong lagu pelangi tersebut menginspirasiku untuk menulis sedikit pengalamanku kemarin sore. Kemarin, ketika aku hendak bergegas menuju kampus untuk mengikuti ujian UAS, ternyata hujan deras menjadi penghalang saat itu. Awalnya begitu keluar dari kantor, tidak ada rintik hujan, hanya ada segumpal awan hitam yang siap menelan langit biru. Namun sempat terheran juga karena di sebagian langit tidak ada setitikpun awan hitam melainkan sosok matahari yang bersinar begitu gagah. Melihat faktor itulah yang membuat saya meyakini bahwa hujan akan datang nanti malam, bukan sekarang.
Aku melenggang terus menuju parkiran motor menghampiri ayahku yang sudah menunggu untuk mengantarkanku ke kampus. Begitu motor meinggalkan parkiran, -/+ 1km, hujan rintik-rintik mulai turun. Intensitasnya tidak begitu besar jadi hujan 13257287382127160849di

hujan.. hmmm...

Beberapa hari ini..
Hari-hari begitu basah dan becek di guyur oleh hujan..

Sejenak terpikirkan..
Kala hujan itu membasahi bumi..
Begitu banyak aktifitas diluar sana..
Tanpa mensyukuri datangya sang air..

Kala hujan itu terjadi..
Ratusan bahkan ribuan orang yang sedang melintas ditengah jalan raya..
Serentak berhenti mencari tempat berteduh..

Begitu indahnya saat hujan turun..