11 Agustus 2015

#BCLstories ~ First Journey

Setelah berpuluh-puluh kali merencanakan dan gagal, akhirnya kita ber-tiga bisa juga jalan bareng. Eits, bukan berarti kita kagak pernah jalan bareng. Bedanya, kali ini kita jalan-jalan bareng ke tempat yang lumayan jauh. Agak jauh dari padat dan hiruk pikuknya kota Tangerang.


Perjalanan kali ini kita menuju Pulau Pramuka. Salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Tampaknya, tahun ini akan menjadi tahun petualangan pulau. Pasalnya, gue juga baru balik dari Pulau Untung Jawa beberapa waktu sebelumnya.

Persiapan perjalanan bersama dua gais diatas, cukup singkat dan penuh tantangan. Berganti-ganti dan menelepon serta mencari-cari info mengenai tekape disana, akhirnya kami memutuskan untuk meluncur ke sana dengan flashpacker. Kita mau ngirit, tapi kita juga nggak segan untuk keluarin uang buat kenyamanan. *eaaaa*

Pagi-pagi buta, gue sudah meluncur ke lokasi janjian dengan kecepatan penuh. Ditambah juga jalanan yang lengang karena masih suasana libur lebaran dan gelap gulita. Kami meluncur ke Muara Angke dan bertemu dengan pemilik kapal yang akan membawa kami ke pulau. Awalnya gue pikir kapalnya akan mirip dengan yang ke Untung Jawa, ternyata beda banget. Dek kapal yang ada, di huni puluhan orang yang duduk senyaman dan sebisanya. Hari itu padet buanget, sumpah. Belum lagi ditambah rombongan keluarga yang bawa anak kecil dan berisik bercicit sana-sini.

Perjalanan ke Pulau Pramuka memakan waktu sekitar dua setengah jam. Berkutat dengan sempit dan penuhnya dek atas, ditambah dengan rasa mual akibat mabuk laut. Belum lagi suara-suara menyeramkan yang membuat gue dan Itin merinding. Suara mereka-mereka yang mabuk laut dan menggelegar seantero dek kapal. Walaupun gue nggak ikutan muntah, begitu tiba di Pulau Pramuka, muka kami semua seperti baru keluar dari goa dan penuh dengan rasa mual tak terkira.

Gue tiba di Pulau langsung cari penginapan murah dan yang pastinya kosong. Banyak rumah-rumah warga yang dibangun ulang dan dibuat beberapa kamar untuk disewakan kepada para pelancong disana. Gue dapat penginapan yang agak jauh dari dermaga, dengan harga yang cukup terjangkau untuk kami ber-lima.

Melihat kasur dan ruang kamar yang ber-pendingin udara, kami memutuskan untuk tidur siang terlebih dahulu. Mengurangi rasa lelah dan mabuk laut yang menyerang kami. Keasyikan tidur. Begitu bangun, waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore bo! Kesorean nih! Akhirnya kami kebut cuci muka dan siap jalan-jalan.

Kami menyusuri jalan kon-blok yang membentengi pesisir pantai dan pembatas diantara laut dan daratan. Dipinggir-pinggir jalan, ada beberapa penjaja makanan ringan hingga berat dan hamparan air laut yang dangkal ditemani pohon-pohon bakau yang masih muda. Pemandangan disekitar kami begitu hijau dan... biru. Semua air.

Gue dan tim cewe segera mencari spot dimana kami bisa melakukan aksi mengukir nama di atas pasir. Akhirnya, di ujung jalan konblok, kami 'agak' memanjat beton pembatas pantai lalu turun ke pantai landai di ujung beton pembatas. Disana ada beberapa kano yang tampaknya milik pengelola wisata disana.

Kami mengukir B.C.L di atas pasir dan berharap persahabatan kami tidak akan lekang oleh waktu apa lagi oleh air laut yang menghapus ukiran nama kami di pasir. #eaaaa... Kelar mengukir inisial nama di pasir, kami pun berharap masa depan kami akan lebih cerah. Sebentar lagi sidang, bo! Lulus bersama dan melompat bersama menggapai impian. Yeah!

Main-main ke pulau rasanya belum lengkap kalau belum main air laut. Selain kecipak-kecipuk di pinggiran pantai, gue dan tim mau banget nyeburin diri di tengah laut. Eits, bukan aksi putus asa kok. Tapi menikmati alam di sela kerasnya hidup kami sesungguhnya. #eaa diksinyaa#

Niat kami main snorkeling. Setelah mencari kesana kemari jasa penyedia snorkeling, akhirnya kami dapat jasa snorkeling. Lagi, setelah nego ala beli kacang goreng, kami mendapat harga yang adil atas apa yang akan kami dapatkan. Berangkat!!

Kami menggunakan kapal kecil menuju pulau-pulau yang berada di sekitaran pulau Pramuka. Kami melewati pulau Panggang, yang ternyata pulau penduduk tempat kebanyakan masyarakat pulau Pramuka punya rumah. Kami di bawa ke pulau Daun (kalau nggak salah inget) dan berhenti di agak ketengah. Gue pikir nggak akan bisa melihat apa-apa karena posisinya masih agak di tengah laut. Alamat berenang ke pantai nih. Ternyata dibawah kami udah banyak terumbu karang cantik di tambah beberapa ikan lucu yang menari-nari di antara karang-karang indah.

Puas bermain air di pulau Daun, kami menuju pulau berikutnya. Pulau Panjang (kalau nggak salah, gue lupa suerrr), Disana juga kami di turunkan tidak di dekat pantainya, masih agak ke tengah. Lagi, banyak terumbu karang cantik, ditambah lagi langit sore yang berkilau indah yang dipantulkan oleh permukaan laut. Berhubung kami berangkat snorkelingnya kesorean, jadinya kali itu gue dan tim cuma bisa keliling dua pulau saja. Seiring perjalanan pulang, kami melewati pulau lain, kali ini gue lupa beneran nama pulau saking banyaknya, yang menurut pemandu kami disana biasa digunakan sebagai pemakaman. Jadi pulau pemakaman gitu. Jelas sudah pertanyaan gue akan sepi dan tidak banyaknya tanda kehidupan disana. Kami tiba di pulau Pramuka dan keadaan langit sudah gelap. Waktunya mandi dan makan malam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^