Hoamss...
|
the first sunshine in Jogja, capture using Instagram. |
Kereta yang gue dan kawan-kawan tumpangi akhirnya tiba juga di kota gudeg Jogjakarta. Tepat pukul EMPAT PAGI, alias subuh-subuh. Udara dingin di luar gerbong langsung menusuk sampai masuk ke tulang. Matahari juga masih belum berani keluar dari peraduannya, hanya mengintip-intip dengan cahaya benderangnya. *eaaa.. berpuitis ria*
Hari pertama di Jogjakarta! Yeay!
Kami sengaja memilih keberangkatan
kereta yang paling malam agar tiba di Jogja paling pagi sekali. Gue pernah terkesima dengan pemandangan pagi di Jogja beberapa bulan sebelumnya, jadi gue pun mengusulkan untuk ambil keberangkatan paling malam.
Karena kami hanya akan berwisata selama 4 hari 3 malam, jadinya hari pertama ini akan menjadi hari yang cukup padat, mengingat ada beberapa tempat wisata yang harus dikunjungi dan masuk ke dalam daftar wisata kami.
Sebelum meninggalkan Stasiun Tugu, kami pun menyempatkan diri untuk berfoto ria di depan Stasiun. *narsis mode on*
|
cuma ber-4 sisanya jadi juru foto. *hahaha* |
Selanjutnya... Petualangan pun dimulai. Kami keluar stasiun sekitar pukul setengah enam pagi, otomatis jalanan sekitaran Malioboro, St. Tugu hingga ke Prawirotaman pun masih sepi.
Tadinya mau coba naik taksi ke penginapan, lalu kami dengan gaya (sok)
backpaker-an, kami memilih jalan kaki dan mengandalkan GPS untuk menuju penginapan. Dan, sampai sekitar jam setengah tujuh pagi, kami belum juga tiba di penginapan sementara berdasarkan petunjuk dari GPS, masih sekitar 1 km lagi.
"Kapan nyampenya niiih!"
Ini dia! Satu lagi kesalahan atas persiapan yang serba
dadakan. Perkiraan kami, penginapan bisa dijangkau dengan jalan kaki dan... SALAH! Akhirnya, karena salah satu teman kami sudah tidak sanggup jalan kaki lagi, kami pun memutuskan untuk menyetop taksi yang seakan tahu kami butuh.
Oh, ya! Perlu diketahui, saat kondisi masih pagi seperti itu, jalanan sepi dan belum ada satu pun kendaraan umum yang lalu lalang. Jadi, taksi pagi itu seperti OASE buat kami.
Tepat pukul tujuh lewat, kami akhirnya tiba di penginapan dan segera registrasi. Setelah mendapat kamar dan membaginya, kami langsung beres-beres serta mandi karena mobil yang kami sewa akan menjemput kami tepat pukul sembilan. Masih cukup waktu untuk leha-leha dan bernarsis ria dulu di penginapan.
Tujuan pertama kami adalah...
SENDANGSONO!
|
beringin 100 tahun babtisan SENDANGSONO |
Destinasi ini juga termasuk yang dadakan karena baru diputuskannya satu bulan sebelum keberangkatan, beberapa minggu setelah tiket sudah di beli. Dengan niat berwisata rohani, kami memasuki kawasan tempat ziarah yang menanjak.