Tentunya kalian masih ingat postingan gue akan Raker BIA beberapa tahun lalu? Disini dan sini. Rasanya agak basi kalau gue kembali menceritakan dari awal perjalanan, tujuannya apa lalu apa saja yang dilakuin. Terlalu... biasa dan... bosan, menurut gue.
Untuk merangkum seluruh perjalanan dua hari semalam ke Anyer kemarin, gue hanya akan membagikan beberapa hal baik yang gue dapat dan mudah-mudahan juga berdampak baik bagi yang lainnya.
Kalian tahu akan lampion kertas yang bisa terbang dengan menggunakan 'malam' sebagai bahan bakarnya? Ceritanya, saat acara kemarin, ada acara dadakan yang diluar rencana. Awalnya sih karena ada teman yang mendonaturkan lampion-lampion kertas itu demi acara ini. Terlebih, acara kali ini di adakan di daerah pantai.
Selepas makan malam, seluruh rombongan yang terdiri sekitar 13 orang, meluncur ke tepian pantai. Suasana di sekitar villa lumayan ramai saat beberapa villa tetangga tampak melakukan pesta. Tepian pantai di malam hari tampak gelap, hanya ada beberapa titik lampu di tengah laut pertanda kapal tengah berlayar ataupun mercusuar.
Proyek penerbangan lampion pun dimulai. Sebelum proyek ini dimulai, para peserta diminta untuk menulis beberapa harapan untuk organisasi serta untuk diri sendiri. Apapun itu, tuliskan saja.
Lampion sudah terbentang, tinggal malam yang dinyalakan. Api perlahan menjilat 'malam' hingga terbakar dan udara panas dari 'malam' mulai memenuhi lampion hingga terkembang. Anyway, pembakaran lampion ini bareng-bareng, loh..
instagram from @miss_venna |
Bagaimana dengan lampion milik gue? Nasibnya hampir tragis. 'Malam' yang menciptakan udara panas pada lampion ternyata masih belum cukup untuk mengangkat lampion hingga hampir terjatuh. Beruntung, angin laut berhasil menghempasnya lalu meniupnya hingga membumbung tinggi ke langit.
Pada lampion-lampion berikutnya, kami tahu kapan saatnya lampion itu dilepaskan lalu melepaskannya. Secara tidak sadar, kami mengetahui bahwa impian kami pasti akan tercapai.
Lampion-lampion itu mengingatkan gue akan perjuangan dan harapan yang menunggu di ujung usaha. Terkadang kita akan terjatuh bahkan hingga terpuruk, seperti lampion pertama kami yang terbang rendah dan jatuh ke dalam lautan.
Dengan niat dan tekad yang kuat, kadang lampion harapan kita akan dapat langsung terbang tinggi menembus angkasa dengan mudahnya. Kadang pula, harapan kita seperti akan di jatuhkan dengan tipisnya kesempatan, namun pertolongan selalu datang kapan pun dan dimanapun. Seperti lampion gue yang hampir jatuh terpuruk namun dihempas angin laut maka perlahan menaiki angkasa menuju langit. Perlahan namun pasti.
Saat itu gue tersirat, sesulit dan serumit apapun pasti akan ada pertolongan yang datang seperti angin laut tadi. Perjuangan dan Pengharapan-lah yang membuat kita tetap bertahan hingga sekarang. Satu hal lain yang pasti, semua tidak dapat dilakukan sendirian, karena manusia memang tak bisa hidup sendiri.
source |
Mari semangat memperjuangkan impian dan harapan.
FIGHTING!
Semoga harapan dan impian tetap hifup dalam diri dan merealisasi pada saatnya :)dan benar sekali.. sangat penting untuk belajar dari sekeliling seperti belajar kapan melepaskan lampion
BalasHapusYap! Setuju! *tosss*
HapusAda foto pas lampionnya udah di atas gak? gue selalu pengen ngelakuin ini tau. Keren banget. Gue penasaran.
BalasHapusAda! Di foto yang ketiga tuh, yang pas bagian gue pegang lampion, di kolase ke 3 itu foto lampion udah melayang.. Udah nggak di pegangin.
HapusAyo lakuin! Keren taukk.. :D