Benang merah..
Merah, warna yang melambangkan keberanian, ketangguhan dan kekuatan.
Merah juga warna yang melambangkan kesejahteraan dan kebahagiaan
serta kemakmuran.
Dalam tradisi Tionghoa, merah melambangkan rezeki yang melimpah saat
menyambut tahun baru.
Itu juga alasan mengapa tahun baru Cina selalu bercirikan warna
merah.
Benang merah biasa dipakai untuk menutupi pakaian yg khususnya
berwana merah. Selain itu benang merah sering ditujukan kepada jodoh.
Konon, masing-masing dari jari kelingking kita sebenarnya sudah
diikatkan kepada pasangan kita masing-masing. Namun benang tersebut
tidak terlihat oleh kasat mata atau itu hanyalah mitos.
Sayangnya, mitos benang merah itu ada benarnya juga. Untuk masalah
perjodohan misalnya, Tuhan sudah mengaitkan benang merah kita kepada
pasangan kita masing-masing jadi sekeras apapun kita berusaha mencari
tapi tidak juga ketemu, kelak pasti akan dengan sendirinya.
Karena, si pemilik benang ujung satunya pun ikut mencari ujung benang
yang mengaitkan dirinya. Kedua orang yang saling mencari tersebut
akan bertemu ditempat dan suasana yang tidak akan pernah ada yang
tahu bagaimana.
Aku percaya hal itu. Seperti Bapa yang sudah menyiapkan sesuatu yang
indah bagiku untuk hal tersebut. Mungkin, benang merah yang kutarik
sekarang bukanlah benang merah yang kucari. Ia benang merah milik
orang lain. Aku harus rela serela-relanya melepaskan dirinya karena
sampai kapanpun aku tidak akan bisa memaksakan menyatukan benang
merahku dengannya.
Akhirnya aku kembali sendiri, merasa letih untuk menarik kembali
pasangan benang merahku. Aku hanya ingin menunggu siapa pemilik ujung
satunya dari benang merah yang ada di kelingkingku saat ini.
Mungkinkah dia teman yang akan bertemu tiba-tiba tanpa pernah kenal
sebelumnya?
Ataukah mungkin teman lama yang sudah lama tidak bertemu?
Atau bahkan musuh yang paling aku benci sedunia yang memegang benang
satunya lagi?
Entahlah, kuserahkan segalanya kepada Yang Maha Kuasa. Satu
harapanku, saat aku berhasil menemukannya, aku harap saat itu aku
dapat menggoreskan sebuah titik lalu menarik lurus garis tersebut
tanpa terputus sampai Tuhan yang memutuskannya. Walau harus
melengkung, zigzang ataupun yang lainnya.
I hope so.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^