Tampilkan postingan dengan label cita-cita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cita-cita. Tampilkan semua postingan

25 Maret 2016

#Happy25

Gue masih inget saat jaman SMP, saat teknologi belum secanggih sekarang. Dulu sudah ada ponsel dan benda itu sudah jadi benda mewah dan keramat kala itu. Gue ngga harus punya, tapi kalau ngga punya gue mati gaya. Maklum, alay jaman dulu.

Ponsel model antena dan yang terkenal adalah merk NOKI*, sebelum negeri S*msung menjajah dengan ponsel layar sentuhnya.

Berhubung ponsel itu barang mewah, otomatis aksesorisnya juga ikutan menyita cukup banyak uang jajan gue kala itu. PULSA! Untungnya gue bukan orang yang suka gonta ganti nomor, jadi cuma satu dan masih inget sampai sekarang walau nomornya sudah hilang entah kemana.

Setelah pulsa, otomatis fitur-fitur berikutnya mengikuti, misalnya SmS dan Telepon. Dulu belom ada fitur chat kayak sekarang dan biaya telepon ke ponsel pun lebih mahal ketimbang telepon di telepon umum. Pilihan terakhir, tinggal SMS. Murah bahkan kalau kirim 10 SMS bisa gratis berapa kalo gitu.

Selain jamannya ponsel merebak, jaman SMP juga jamannya Cinta Monyet bersemi. Bahasa Inggrisnya mah Puppy Love (monyet sama puppy, wkwkwk). Jamannya kenal-kenalan lewat sebar-sebar nomor telepon, bahkan gaya-gaya salah kirim SMS, padahal emang ada udang dibalik bakwan.

Dulu pernah kenalan sama orang dan beberapa tahun kemudian gue ketemu lagi sama doi. Hebatnya, gue ngga ngenalin itu orang. Pernah gue ceritain di bintang FTV.

Nah, ada juga yang kenalan namun sudah berumur. Kala itu, gue masih sekolah kelas 2 atau 3 SMP gitu. Orang yang dimaksud sudah berumur 27 tahun dan gue reflek, "ih tua amat!"
Sementara lawan SMS gue membalas dengan enteng "ah, 27 mah masih muda."

Saat itu gue ngga sadar dan masih bersikukuh bahwa kepala 20 merupakan sebuah neraka yang membawa gue pada sebuah masa yang disebut berumur atau kasarnya "TUA".

Waktu berganti, gue pun lupa akan refleksi ucapan gue tempo hari. Hingga sepuluh tahun kemudian, ya, hari ini gue menyadari, sudah lima tahun berjalan menikmati masa-masa umur kepala dua. Gelinya, tidak terbesit dipikiran gue bahwa umur sekarang itu bisa digantikan dengan kata "TUA". Oh tidak. Gue masih muda.

Gue pun tersadar, di masa "kepala dua" inilah gue merasakan kejayaan akan bidang-bidang yang gue jalani. Dimasa-masa inilah gue mengecap manis pahitnya hidup agar dapat direfleksikan lagi kepada yang lebih muda.

Terlebih, dimasa-masa inilah gue harus menentukan masa depan gue. Walau masih bisa gue rubah, tapi disinilah titik balik akan kesenangan dunia yang selama dua puluh tahun gue nikmati.

Disinilah gue harus berdiri diatas kaki gue sendiri. Disinilah juga, gue harus membuktikan pada diri sendiri untuk bisa jadi yang dibanggakan oleh diri sendiri, keluarga dan lingkungan.

Jadi, sekaranglah baru dimulai. Jalan hidup gue baru dimulai lagi disini. Dititik ini. Puncak 25.

19 Januari 2016

Ditolak!!

"Dengan ini, kami beritahukan bahwa naskah yang saudara kirim belum dapat kami terima. Terima kasih atas partisipasinya dalam mengirimkan naskah. Teruslah berkarya, kami tunggu karya selanjutnya..."

*Hujan badai turun.... *Petir menggelegar...
Jegarrr.. Jegerrrrr...
ditolak.png (300×190)

27 Oktober 2015

MTA Special Chapter ~ Abstrak

Sudah baca MTA Chapter 1-3 tentang nasib para mahasiswa tingkat akhir yang harus ngadepin sesuatu yang manis bernama skripsweet. Atau lanjutannya di Chapter 4  yang berkisahkan akan sidang skripsi gue yang berjalan dramatis. Dan pastinya nggak boleh ketinggalan Chapter 5 tentang seru dan bangga-nya kami para mahasiswa yang baru lulus setelah berjuang selama 4 tahun? Kalau belum, boleh di buka link-nya ya...

22 Oktober 2015

MTA Chapter 5 ~ Inaguration Day

Setelah mengalami sidang yang cukup dramatis, akhirnya gue berhasil lulus dengan grade yang cukup memuaskan. Cukup terbayar segala kesulitan yang sudah gue rasain sebelumnya. Eits, jangan dipikir setelah sidang kelar, dapat hasil kelulusan, tugas gue sudah kelar. Justru revisian setelah sidang itu yang masih menantang.

7 September 2015

MTA Chapter 4 ~ The Defense

D-day!

Sebulan lebih setelah pengumpulan skripsi, anak-anak mahasiswa tingkat akhir masih harus menunggu keluarnya jadwal sidang. Berhubung fakultas gue itu punya jatah sidang paling akhir, jadinya gue dan kawan-kawan baru di kabarin di akhir-akhir bulan. Jadilah, 5 hari sebelum sidang dihadapi, gue dan kawan menerima telepon dari kampus mengenai kostum, persiapan yang harus dibawa dan gimana-gimana sisanya.

3 Agustus 2015

MTA Chapter 1-3 ~ Skripsweet

Pertama-tama, gue perkenalkan subtema baru dari blog ini. MTA! Kalau dilihat dari sub-judulnya, bisa nebak nggak? Nggak bisa? Yowes, nih dikasih klu nya.. Klu pertama, Mahasiswa, klu kedua Tingkat, klu ketiga Akhir. #lha.

Iya, iya. MTA itu artinya Mahasiswa Tingkat Akhir. Siapa yang sudah pernah merasakan atawa lagi merasakan atawa baru mau akan merasakan. Pesan singkat gue adalah.... Jangan menyeraaaa~~h, jangan menyeraaa~~hh, jangan menyeraaaa~~h, #dmasiv mode on!

4 Maret 2015

Wishing Day

Oh my God! Akhirnya sampai juga dibulan Maret 2015. Nih, ya.. Sebelum kalian pusing memikirkan kado apa saja yang mesti kalian kasih ke gue, berikut gue berikan listnya. Wishing list ini dibuat sudah dari setahun yang lalu. Niat banget kan? :D

Mari kita mulai dari sesuatu yang belum pernah gue punya.

Ada yang pernah terbayang kalau gue memakai dress atau sesuatu yang bernuansa skirt? Nah, berhubung gue suka kebingungan kalau mau pergi kondangan, list pertama gue adalah

28 Desember 2014

Menilik Waktu

Hai, dalam hitungan hari atau bahkan hitungan jam, kita sebentar lagi akan meninggalkan tahun 2014 dan menyongsong tahun baru dalam kalender Masehi.
source: pinterest
Di tahun 2015 nanti, tentunya pencapaian serta keinginan untuk satu tahun ke depan pastinya sudah mulai direncanakan dari sekarang atau jauh sebelumnya. Nah, kali ini gue mau menilik sebentar target dan keinginan gue tahun ini. Kita evaluasi sama-sama demi pembelajaran bersama.

Saat bulan September kemarin, gue sempat me-review sedikit dari pencapaian gue tahun ini. Lalu, secara resmi lagi sekarang gue akan kembali me-review kembali pencapaian yang ada, target yang pernah di targetkan dan pencapaian yang di luar dari target.

Pertama, gue akan sajikan review terakhir gue beberapa waktu lalu ditambah dengan review akhir tahun ini.

19 Desember 2014

Moments to Remember ~ School Version

Dua pekan sebelum tahun 2014 berakhir. Itu artinya sudah satu semester berlalu sejak terakhir kali memutuskan untuk beralih profesi. Sudah ada sejuta cerita yang tercipta dalam satu semester ke belakang. Gue pernah bercerita akan beberapa event yang ada di sekolah. Dari yang cuma sekedar perayaan ulang tahun anak di kelas, acara pentas seni di mol daerah Tangerang, sampai yang berbau jalan-jalan seperti yang gue ceritain disini dan sini. 
New Friends
Namun, dibalik cerita yang sudah gue share diatas banyak moment berharga yang terjadi jarang-jarang atau sekali-dua kali namun berkesan dan menyenangkan. Kali ini, gue akan sharing cerita-cerita seru dan mendebarkan. Dari yang cuma sekedar bercanda, tawa hingga ada yang nangis hingga ngamuk nggak mau sekolah. Dari seluruh rangkaian setengah semester ke belakang, gue akan sharing pengalaman berharga bersama anak-anak tercinta.

25 Juli 2014

Welcome to My Solar System

Hola! It's my first experience to prepare the material for teaching as a teacher... officially!

Minggu-minggu awal masuk sekolah, *jadi kayak jaman sekolah aja..*
beberapa guru tampak sibuk mempersiapkan kelas mereka masing-masing. Khusunya untuk kelas TK, ya. Secara, TK itu penuh warna dan warni otomatis kelasnya pun harus full of ornament. 

Sebuah kebanggaan buat gue sendiri, secara khusus gue mendapatkan kelas kosong alias tanpa tema dan hiasan apapun sebelumnya. Okay... Awalnya gue excited karena berpikir gue bisa menuangkan apapun yang ada di otak gue, menentukan tema sesuka hati gue dan... berkarya tempel sana-sini semau gue.

But, the reality isn't as same as what I think! Semua berbeda dari yang gue pikir. Ternyata, menghias kelas kosong tanpa tema itu... lama! capek! bingung!
Betul ituu.

Pertama, gue memutuskan untuk mengambil tema ALAM SEMESTA sebagai tema kelas. Lalu, tema ALAM SEMESTA itu rupanya terlampau luas. Akhirnya gue persempit lagi menjadi dua kategori, benda-benda langit serta sistem tata surya, termasuk musim dan rotasi bumi yang menyebabkan pagi, siang, malam. Akhirnya, jadilah nama-nama musim dan rotasi bumi sebagai penghias kaca-kaca kelas.

Kemudian, yang Kedua. Gue terinspirasi dari kelas tetangga alias kelas TK-B mengenai mobil yang dijadikan tema untuk softboard mereka. Dihubung-hubungkan dengan tema Luar Angkasa, Benda-benda langit dan Sistem Tata Surya, terpilihlah Roket sebagai hiasan pada softboard. And, surprisely... hampir lima puluh persen dari calon-calon anak murid gue adalah... laki-laki. Jadi, tema roket lumayan cucok untuk mereka.

Pengerjaan seluruh hiasan ini awalnya diperkirakan tidak selesai dalam 5 hari kerja. Apalagi pada hari ke 3 terdapat acara resmi dari sekolah yang secara tidak langsung memotong waktu menghias di kelas. Beruntungnya, seluruh hiasan selesai di hari ke 5. Benar-benar di kebut, nih!

Overall, dari seluruh pengerjaan kelas kosong ini pun, menghasilkan sebuah karya. SOLAR SYSTEM. Sebuah kelas tanpa karya akhirnya bisa diisi, walau seadanya tapi lumayan berbentuk. Seperti layaknya solar system, perubahan serta penyesuaian selalu terjadi.

Begitu juga dengan karir awal dan pemula gue sebagai seorang guru. Segalanya sudah berubah dan akan disesuaikan. Kelak, gue pun akan bisa menyesuaikan diri serta menguasai segala teknik yang gue butuhkan untuk menunjang pekerjaan gue. Dulu, gue butuh hampir setahun untuk benar-benar membuat seluruh pekerjaan di'otaki' oleh gue.

Sekarang? Who knows?
Untuk sekarang, gue masih belum memikirkan gimana menjadi expert atau ahli di bidangnya, melainkan menikmati setiap perjalanan yang akan gue lalui serta hadapi di hari-hari kedepan. Cita-cita gue masih kurang cepat bila dikayuh dengan motor atau mobil. Gue butuh roket untuk kesana dan untuk pemula, roket gue bermula dari....


SINI!

10 Juni 2014

Resign

Firstly, I felt afraid when I choose this decision. But, my life must go on. My dream should become true!

Memang, ini bukan kali pertama gue mengundurkan diri dari sebuah lembaga yang memperkerjakan gue sebagai staff mereka. Tapi, ini pengalaman pertama gue mengundurkan diri secara resmi. Pertama kali gue akan dikenang sebagai ex-employee here. Dan, kali pertama juga gue menyusul predikat 'ex-' yang disandang teman-teman kantor yang sudah pergi sebelum gue.

Kalau bisa dihitung, mungkin ini pertimbangan kesekian kalinya sebelum akhirnya kata 'RESIGN' benar-benar harus keluar. Hingga akhirnya juga sebuah surat 'PENGUNDURAN DIRI' melayang ke atasan gue yang tercengang melihat surat pengajuan gue.

"Kenapa, Sa?"

"Kenapa lu? Kayaknya posisi lu baik-baik aja di kantor..."

"Mau kemana, Sa?"

Karena gue yang terlampau polos atau oon (it's close similar, right?), dengan entengnya gue bilang kalau gue dapat tawaran kerja di tempat lain. Otomatis, sang atasan pun bertanya bertubi-tubi perihal kepindahan gue dari kantor ke tempat baru.

Setelah tiga puluh menit pembicaraan alot, ngalor-ngidur kemana-mana, akhirnya atasan gue menyerah dengan keputusan gue untuk mengundurkan diri dari kantor. By the way, beliau tahu betul cita-cita gue jadi apa dan alasan gue mengambil jurusan Sastra Inggris sebagai pendidikan lanjutan gue.

Jadi, dengan penuh kepasrahan beliau merelakan gue yang biasa doi panggil untuk masalah kerjaan. Berhubung karena gue 'otak' dari pekerjaan gue itu, beliau sampai minta waktu ke gue untuk cariin orang yang cocok untuk gantiin gue.

It means, the candidate to replace my position will not be the same like me, especially in personality. Hahaha. Suddenly feel arrogant.

Sejak saat surat pengunduran diri melayang ke beliau, lalu diumumkan ke staff lain, saat itu juga gue merasa seperti mulai diberikan cap 'ex' oleh teman-teman sejawat.

Tapi, sejak saat itu juga gue merasa 'sayang' dengan kerjaan gue yang sekarang. Terutama mengingat proses yang terjadi hingga gue mencapai posisi sekarang ini. Berawal dari 'air mata' karena tekanan, hingga berubah menjadi 'penindas'. Dari yang 'benci' banget sama kerjaan ini sampai 'jatuh cinta' dan 'mengidentikan diri' dengan pekerjaan ini.

Mungkin sebuah kata 'RESIGN' menjadi sebuah akhir dari sebuah perjalanan seorang pekerja kantoran, contohnya kayak gue. Tapi, secara pribadi gue yakin kata 'RESIGN' juga merupakan sebuah pintu baru dimana rejeki-rejeki lain siap menyambut.

29 April 2014

Writing Now!

source

Ceritanya,
Sehabis menyelesaikan nonton film "Now You See Me", gue berencana untuk tidur. Sembari menunggu kantuk datang, gue pun mengotak-atik ponsel pintar dan membuka akun twitter milik gue.

Gue ingat jelas kalau waktu itu sudah pukul setengah 12 malam. Lalu, mata gue tertuju pada akun twitter @nulisbuku yang mengungkapkan tentang lomba menulis rame-rame ini.

Awalnya berpikir biasa saja. Lalu jari gue menyentuh link dimana cara berpartisipasi dijelaskan. Sekejap, otak gue seperti kena setrum. Mengingat sebuah naskah yang belum selesai dan berniat untuk di teruskan.

5 April 2014

Love Never Fails ~~ Look There...



Love Never Fails
Buku Kolaborasi #2
By: Nulibuku.com

1. A Lucid Girl's Dream - FX Dimas Prasetyo @fxdimas & Shinta ANdaresta @shintaads_
2. Belum Selesai - Andi Astari Tenrilangi & Febri Anugratami
3. Burung Biru dan Jejakmu - Dani Akbar Tri K & Nurti Oktavia
4. Crossing Fate - Dea Anindita & Ruri Rahmawati
5. Dean's Diary - Setia Ayu Mulyadi & Datik Kurniawati
6. Karlsruhe with love - Fadhia Irmaida & Rosita Suryaningtyas Sutopo
7. Katalis Kartasis by Syamira A dan Nadia P.
8. Kau, Si Pemberi Harapan Tak Palsu - Syammas Pinasthika Syarbini Siti Robiah.
9.  Ketika Martalina Tak Ada - Sriwulan Wahyu Pertiwi & Delvi Yandra.
10. Look There - Listiati & Luiza Cha
11. Love and The Hopeless - Zezana Andari dan Hadi.
12. Marry You - Destini dan Destina
13. Penyelesaian Kita - Zina Shifa | Dayat Nofiansyah
14. Sepasang Mata untuk BUnga - Ayu Fow & Mrhabibi
15. Take Me Home (Aga dan Agnes) - Andi Facino dan SIti Hapsari Rizky
16. The Climb - Naz dan Mysti 
17. The Meeting - Fadiyah Tasya P. C & Rebecca K. Maharani
18. Valentine's Couple - Laras Syadita dan Dicky Pranata.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

10 Desember 2013

When I fall in love to the books...

"I want to ask! When do you start to read?" 

Berbekalkan pertanyaan Lintang saat presentasi Public Speaking tempo hari, tiba-tiba gue teringat-kan lagi bagaimana proses gue jatuh cinta banget dengan buku. Gue yang awalnya menganggap buku hanya sebagai pajangan di perpustakaan atau alat belajar yang akhirnya teronggok lusuh di laci buku gue, kini buku-buku yang gue koleksi memiliki tempat sendiri dan terpajang chiamik.
dok pribadi

Selain itu, sebagai seorang penulis pemula, gue yang kini sedang menjajaki diri dan meraba-raba berusaha menembus dunia kepenulisan, ingin berbagi saat-saat gue mulai jatuh cinta pada buku. Sejak kapan gue mulai menulis. Atau lebih tepatnya kapan gue mulai suka membaca? Tidak diragukan lagi bahwa semua penulis berawalkan dari pembaca. Semua pembaca bisa jadi penulis, kalau mau. Baca dan Dibaca. Sebagai pembaca, tentu saja kita juga inign berkontribusi, menyumbang karya biar bisa dibaca sama semua orang.

Nah, berikut gue jabarkan awal mula gue suka membaca dan awal mula gue suka menulis. Akan ditampiilin juga buku-buku yang menjadi awal pertama gue memutuskan untuk mencintai dunia buku dan tulis-menulis.

No need to wait, here we go...

1. Komik

Ini adalah buku pertama yang buat gue jatuh cinta akan kegiatan yang bernama 'MEMBACA'. Masih teringat jelas 3 eksemplar buku komik edisi jadul yang warna cover nya masih biru dan tidak berwarna. Gue dapat buku-buku ini dari sodara-sodara gue yang berkunjung saat gue di rawat inap. Tujuannya agar gue nggak boring saat harus berkutat dengan selang-selang dan jarum nan imut. *boong!*

Taraaa..

SOURCE

29 Juni 2013

The Beautiful Place Must be Visited...

Hei, guys...

I have read an article "8 Beautiful Place for Diving in Indonesia" and I made a promise to myself to reach that place before I died.

It sounds scary right? But, that's reality! We should get all of our dream until Our time is over. :)


Okay, no need to wait, Here we go... The Beautiful Place should I visited!

1. Bandung
I live and grow in Tangerang. I spent almost all of my time in this city. One day, I wish that I could go abroad. Move to the other city or province, even to the other island. Haha.. That's complicated wishes because it will take many costs and of course many times.

But, don't call me Luiza if I could not realize it! So many ways to get there, for example, joining a trip?
In the end, I just choose to make my own journey. I make a list, the place I should visit. Around the world and no need to leave my hometown.

My first journey started in 2011. That was my first time in Bandung. It's sound funny right? Yeah, but it  was reality. I never go there until two years ago. Followed community trip and Taraaa... I got there twice! Checked it! I have finished the first list!


24 Juni 2013

Jogja to Remember...

Perjalanan singkat di kota Gudeg, Yogyakarta, menyisakan banyak cerita yang tak habis ingin diceritakan. Bermodalkan kamera ponsel, meminta dengan halus dari para panitia serta memaksa seorang Roy Adiputra demi mendapatkan jepretan-jepretan sebagai kenangan selama di Yogyakarta.

Bukan untuk jalan-jalan, bukan hanya sekedar menghabiskan waktu disana. Seluruh peserta yang terpilih dilatih, dibimbing dan diberikan wadah untuk mengapresiasikan karyanya bahkan menerbitkannya secara NASIONAL!

Ya, kalian tidak salah baca. Diterbitkan secara nasional!!

Penasaran kah?

Semua kisahnya akan dimulai dari....



kaki siapa iniiiii???

sini...


to be continued.....

4 Juni 2013

Apalah arti [Sepenggal] Nama ??

gambar diambil disini



Pepatah ada yang mengatakan, 'Apalah arti sebuah nama?'. Sebuah nama seseorang terdiri dari beberapa bagian. Di seluruh penjuru hingga pelosok dunia memiliki tradisi dan kebiasaan masing-masing yang sudah turun temurun dari jaman nenek moyang (ku seorang pelaut, giat mengarung luas samudra) hingga jaman papa-mama.

Di benua Asia yang di dominasi oleh orang-orang Tiongkok alias Chinese atau China (keturunan atau pun asli China) sudah pasti mengenal yang namanya Marga/Nama Keluarga/Nama yang turun temurun tak boleh lepas dari seseorang. Hal ini terutama bagi anak laki-laki yang kelak akan meneruskan garis keturunan keluarga tersebut. Lalu apa yang terjadi dengan keluarga yang sama sekali tidak punya anak laki-laki? Kemungkinan terburuknya mungkin akan adanya kepunahan daripada nama keluarga itu.

Skip! Okeh, kita kembali lagi ke arti [sepenggal] nama tadi. Di Indonesia, negara tempat gue lahir, tumbuh dan berkembang hingga sekarang, juga memiiliki berbagai macam adat dan tradisi yang harus, kudu, mesti diikuti oleh para keturunan mereka. Misal saja, ada sebuah suku yang mengharuskan memiliki anak perempuan karena kelak anak perempuan mereka itulah yang meneruskan garis keturunan mereka. Si laki-laki yang akan menikahi perempuan dari suku tersebut harus rela mengganti nama keluarganya dengan nama keluarga si perempuan. Tapi tidak jarang juga tradisi seperti yang gue jelasin sebelumnya itu ada.


19 Maret 2013

a new way...


Memiliki cita-cita...
Memiliki impian..
Pastilah semua orang punya keduanya..

Impianku,
Cita-citaku,
Terlalu banyak untuk diungkapkan..

Tapi...
Aku rencananya mau merahasiakannya terlebih dahulu hingga bukti fisiknya terbukti.
Aku ingin membuktikan diriku..
Layak dan pantas..

Tapi (sekali lagi)..
Semua terasa berlebihan..
Mari, ku ungkapkan sedikit rahasiaku..

Tahukah kalian bahwa penerbit yang telah memilih cerpenku dan menerbitkannya menjadi kumpulan cerita di buku True Love Stories ??
Aku hanya merasa ke ge-eran atau memang berjodoh dengan penerbit ini.
Dari semua lomba-lomba yang diadakan oleh penerbit itu, aku mengikuti beberapa diantaranya.
Salah satu lomba menulis novel.

Menulis sebuah novel, adalah sebuah impian yang sudah tercetuskan di dalam otak sejak masih duduk di bangku sekolah (SMP). Berawalkan menulis di buku harian (a.k.a diary books), kini semakin fokus dan fokus. Sebenarnya alur cerita yang dituliskan merupakan alur yang benar-benar berasal dari masa masih sekolah. Jadi, dulu sempat punya komputer di rumah terus menyibukkan diri menulis disana dan hilang! Yahh, komputernya rusak dan hilanglah..

Tapi semangat menulisku masih ada. Tidak ada komputer? Pinjam komputer (*baca: warnet) yang disediakan tidak secara cuma-cuma. Haha.. Namun, lagi-lagi harus terus-terus tertahan. Kenapa? Saya masih terlalu dini dan tidak tahu apa-apa dan bagaimana cara menyalurkannya pada penerbit.

Maka, saat melihat ada lomba novel ini, niatnya langsung tumbuh lagi. Untungnya sekarang sudah punya si 'blue' acer, teman setia di kamar kala sendiri. Yah, namanya juga perjuangan ya.. Ada saja hambatannya. Faktor M (*red: malas) adalah musuh utama. Jadi, waktu itu dikasih tenggat waktu sampai 31 desember 2012, lalu karena waktunya tidak selalu bisa menyisakan sedikit untuk menulis, akhirnya mengambil cuti pun menjadi senjata terakhir.

Cuti 2 hari yang diambil benar-benar bukan cuti untuk liburan (ingat, akhir tahun biasanya identik dengan liburan, ya kan?) melainkan mengurung diri di kamar seharian lalu menatap si 'blue' dari matahari mengintip hingga meninggalkan ruangannya lagi! Haha.. Setelah itu, aku mencetak seluruh naskah (ketentuan naskah, loh) dan sialnya tinta di printer habis! Tertundalah pekerjaan yang harusnya bisa dikerjakan hanya dalam sehari.

13 Desember 2012

Mematik Semangat

Hari-hari berjalan cepat
Waktu deadline semakin dekat
Aku harus mengejar
Agar naskahku cepat terbang

Menggali ide disela kepala
Menyusupkan air segar
Pematik semangat
Saat hari makin senja