30 Juni 2014

Mengakhiri Kekonyolan

Hola! Kita sekarang sudah berada lagi di penghujung bulan Juni. Berbagai hal telah terjadi dari sekian banyak hari tanpa tanggal merah di bulan ini. Kalau diurutkan, ternyata gue agak tidak kecewa saat memutuskan bahwa bulan ini dinobatkan sebagai 'Absurd Month'.

Kekonyolan yang terjadi dalam beberapa hari kebelakang semakin meyakinkan gue bahwa hidup tidak semulus dan serata jalanan aspal. Juga, membuktikan sebuah pepatah 'Jodoh Tidak Akan Kemana' menjadi kenyataan.

Sayangnya, untuk pernyataan gue yang terakhir belum sempat gue ceritakan kepada lo semua. Sebuah tragedi yang sampai-sampai teman kantor gue bisa berujar, "Kalian kayak FTV, ya!"

Percaya atau tidak, tampaknya kisah percintaan gue memang begitu dramatis. Saking dramatisnya, cocok untuk gue jadikan referensi naskah novel gue berikutnya. *ahay!* Mudah-mudahan terwujud keinginan ini!

Nah, kembali ke jadwal seperti biasanya. Gue akan me-review isi dari blog gue selama sebulan ke belakang. Akhirnya, gue bisa memberanikan mengambil pilihan yang paling sulit dalam hidup. Apa itu? Kalau kalian pembaca setia blog gue, pasti tahu. Ya! Tentu saja tentang kepindahan gue dari tempat yang lama ke tempat yang baru.

Bagaimana rasanya saat meninggalkan pekerjaan yang seakan sudah mendarah daging pada kita selama 4,5 tahun? Berat pasti, tapi harus. Kenapa? Karena hidup masih terus bergerak dan gue pun masih ingin mewujudkan cita-cita gue sebagai guru.

Selain itu, gue juga ada bercerita tentang masa-masa menyenangkan berstatuskan 'mahasiswa' dan masih akan terus gue ukir demi kenangan masa depan. Ada juga tentang 'asal-usul' bagaimana gue bisa dapat panggilan.... ICHA! hahaha!

Nah, setelah bulan ini berakhir gue berharap agar bisa semakin produktif menulis. Berhubung gue akan punya waktu senggang lebih banyak! Soalnya, bulan ini gue kurang produktif nih. Ide banyak, aksi yang kurang. Akhirnya hanya 7 postingan di bulan ini. *nangis di pojokan*

Okeh, akhir kata... saatnya gue mengucapkan selamat tinggal kepada bulan Juni. Terima kasih atas sebulan penuh yang penuh pengalaman dan pengetahuan. Mari kita sambut pertengahan tahun dengan....


SOURCE



BYE JUNE!

21 Juni 2014

Liebster Blog Award#Season 3

Akhirnya, ada juga yang kasih award ini ke gue. *miris*

Setelah sebelumnya gue berinisiatif bikin sendiri award ini karena nggak ada yang ngasih, akhirnya ngasih buat diri sendiri disini. *nangis dipojokan*

Akhirnya ada juga blogger yang tidak saya ketahui dan memberikan award ini kepada gue. Sebenarnya, award ini tidak ada hadiah ataupun keuntungan yang bersifat materi, hanya saja award ini benar-benar menarik perhatian karena secara tidak langsung menghubungkan gue dengan dunia para blogger diluar sana.

Ini adalah award pertama gue setelah sekian tahun melalang buana di dunia blog. Cerita-cerita kenapa gue suka sama award ini sudah pernah gue ceritain sebelumnya. Walau cuma dapat 1-3 respon dari 5 award yang gue kasih, tapi gue seneng. *jejingkrakan*

Dikesempatan award kali ini, akan gue jawab beberapa pertanyaan dari Nikmall nih. Oh, ya. Di Liebster Award itu ada beberapa rule, misalnya: menceritakan tentang diri sendiri, menjawab pertanyaan mereka lalu memberikan pertanyaan balik. Tidak lupa, tag orang lain lagi untuk menjalin silahturahmi.

Okeh, untuk bagian 'menceritakan diri sendiri', sudah pernah gue ceritakan sebelumnya... Kemudian, gue akan langsung masuk ke bagian 'menjawab pertanyaan mereka. Yuuk, cap cussss...

20 Juni 2014

Halo ^^

Hai!

Postingan kali ini ditujukan bagi kalian semua pecinta dunia tulis menulis, khususnya para blogger sejati. Sudah hampir 4 tahun lebih gue jatuh cinta dengan dunia ini. Khususnya lagi, dunia blog. Disini, gue bebas mengungkapkan apa yang ada di benak gue.

Awalnya, cuma iseng-iseng. Lalu berubah menjadi 'tempat sampah' saat gue galau. Berubah lagi mulai menulis yang positif-positif sampai sekarang, gue memutuskan untuk menulis dan menginspirasi. Bahkan dari hal yang paling sepele buat gue. Karena, secara tidak langsung... Saat gue berusaha membuat segala hal bisa menjadi hal untuk menginspirasi, hal itu ternyata menginspirasi gue terlebih dahulu.

18 Juni 2014

Three years later ~~~

Pertengahan April 2012

Gue masih ingat saat awal baru masuk kuliah. Masih di awal-awal semester. Tiap break istirahat, gue serta gerombolan yang lainnya langsung turun menuju kantin.

Kami mengambil satu spot di salah satu meja panjang yang berjajar di sepanjang kantin. Suasana bising dari orang-orang yang berlalu lalang, ngobrol bahkan ngerjain tugas, bercampur jadi satu. Tapi kebisingan tampak seperti lagu lama yang tidak asing lagi terdengar di telinga.

Gue masih ingat jelas, kami mengambil posisi duduk masing-masing lalu memesan makanan di titik-titik penjual di kantin. Dari yang berkuah sampai yang goreng-goreng. Segalanya ada dikantin. Dan pastinya, jajanan dikantin tidaklah sesehat bekal buatan rumahan. I proved it!

Sembari menunggu makanan datang, segala macam obrolan pun dihantarkan di atas meja penuh kenangan. Entah berawal karena masalah perkuliahan sampai masalah paling konyol dan tidak penting sekalipun tersaji di atas meja sebagai bahan tertawaan. Disana, di meja kantin yang masih sama hingga saat ini. Mungkin, hanya taplak mejanya saja yang berubah.

Rupanya berubahnya warna taplak meja, seiring pula dengan perubahan kebiasaan kami setelahnya. Di semester-semester berikutnya, kami mulai menjauh. Selain karena adanya perbedaan kelas yang mencolok, ditambah dengan intensitas yang jarang bertemu, membuat kami seakan tidak pernah ingat akan keceriaan serta kekonyolan seputar kehidupan kami sebagai mahasiswa.

10 Juni 2014

Resign

Firstly, I felt afraid when I choose this decision. But, my life must go on. My dream should become true!

Memang, ini bukan kali pertama gue mengundurkan diri dari sebuah lembaga yang memperkerjakan gue sebagai staff mereka. Tapi, ini pengalaman pertama gue mengundurkan diri secara resmi. Pertama kali gue akan dikenang sebagai ex-employee here. Dan, kali pertama juga gue menyusul predikat 'ex-' yang disandang teman-teman kantor yang sudah pergi sebelum gue.

Kalau bisa dihitung, mungkin ini pertimbangan kesekian kalinya sebelum akhirnya kata 'RESIGN' benar-benar harus keluar. Hingga akhirnya juga sebuah surat 'PENGUNDURAN DIRI' melayang ke atasan gue yang tercengang melihat surat pengajuan gue.

"Kenapa, Sa?"

"Kenapa lu? Kayaknya posisi lu baik-baik aja di kantor..."

"Mau kemana, Sa?"

Karena gue yang terlampau polos atau oon (it's close similar, right?), dengan entengnya gue bilang kalau gue dapat tawaran kerja di tempat lain. Otomatis, sang atasan pun bertanya bertubi-tubi perihal kepindahan gue dari kantor ke tempat baru.

Setelah tiga puluh menit pembicaraan alot, ngalor-ngidur kemana-mana, akhirnya atasan gue menyerah dengan keputusan gue untuk mengundurkan diri dari kantor. By the way, beliau tahu betul cita-cita gue jadi apa dan alasan gue mengambil jurusan Sastra Inggris sebagai pendidikan lanjutan gue.

Jadi, dengan penuh kepasrahan beliau merelakan gue yang biasa doi panggil untuk masalah kerjaan. Berhubung karena gue 'otak' dari pekerjaan gue itu, beliau sampai minta waktu ke gue untuk cariin orang yang cocok untuk gantiin gue.

It means, the candidate to replace my position will not be the same like me, especially in personality. Hahaha. Suddenly feel arrogant.

Sejak saat surat pengunduran diri melayang ke beliau, lalu diumumkan ke staff lain, saat itu juga gue merasa seperti mulai diberikan cap 'ex' oleh teman-teman sejawat.

Tapi, sejak saat itu juga gue merasa 'sayang' dengan kerjaan gue yang sekarang. Terutama mengingat proses yang terjadi hingga gue mencapai posisi sekarang ini. Berawal dari 'air mata' karena tekanan, hingga berubah menjadi 'penindas'. Dari yang 'benci' banget sama kerjaan ini sampai 'jatuh cinta' dan 'mengidentikan diri' dengan pekerjaan ini.

Mungkin sebuah kata 'RESIGN' menjadi sebuah akhir dari sebuah perjalanan seorang pekerja kantoran, contohnya kayak gue. Tapi, secara pribadi gue yakin kata 'RESIGN' juga merupakan sebuah pintu baru dimana rejeki-rejeki lain siap menyambut.

3 Juni 2014

ICHA

"Iiiii CHapee deeee!"

Icha.

Nama yang simple tapi mudah juga untuk jadi bahan ejekan. Sayangnya, hal itu tidak menyurutkan gue untuk bisa memiliki nama panggilan ICHA. Tidak perduli nama asli gue seperti apa dan bagaimana. Gue mau orang-orang manggil dengan sebutan, 'Ichaaaa' atau lebih singkatnya, 'Chaaaa'.
*serasa imut

Terjadi sebuah perjalanan panjang demi mendapatkan gelar 'cha' yang sekarang gue rasa kekanak-kanakan. Tapiii.. gue sukaaa... *guling-guling di pasir

Awalnya, gue pikir agak kurang tepat mengingat tampang gue yang gahar bin ganas untuk di beri panggilan 'cha'. Tapi, lama-kelamaan panggilan 'cha' seakan sudah mendarah daging dalam nama dan hidup gue.
ude gahar belon? :P

1 Juni 2014

Absurd Life

Filosofi hidup, mau siapa dan kapanpun seseorang berfilosofi, pasti akan sama. Semua nggak ada yang bisa mendalami sedalam-dalamnya hidup itu sendiri. Wong hidup cuma sebentar toh, apa yang mau di perdalami?

Awalnya, gue selalu berusaha berpikir positif dan puji Tuhan, selalu ada kebahagiaan kecil yang terselip diantara kesusahan dan cobaan Tuhan. Tapi, tahukah kalian bahwa apa yang sudah kita canangkan terkadang berbeda jauh dengan kenyataan. Ini nyata!
source
Seperti bulan-bulan sebelumnya yang sudah gue canangkan untuk menulis ini di bulan A dengan tema B, malah terkadang hampir tidak berjalan dengan mulus. Contohnya bulan Mei kemarin. Atau bulan-bulan sebelumnya.

Konyol memang. Absurd banget.

But, this is reality, guys! Kenyataannya memang tidak selalu sesuai dengan keinginan. Malah terlihat lebih konyol bila dibandingkan.

Bulan ini pun gue memutuskan untuk mengangkat kekonyolan itu sendiri. Hidup yang seperti sedang mempermainkan gue, kini gue tantang balik. Gue akan menulis kekonyolan yang memaksa kita untuk tertawa bahkan tidak lucu sekalipun.

Misalnya, bulan ini gue akan bercerita bagaimana nama gue berubah dan nggak ada nyambung-nyambungnya dengan nick name gue yang sekarang. Atau tentang bagaimana gue bisa bertahan selama 4,5 tahun di kantor yang bahkan jurusannya berbeda 180 derajat dengan jurusan yang gue ambil di kampus. Atau, bagiamana konyolnya gue memutuskan untuk pindah dari zona aman.

Semua akan gue kupas bulan ini. Kemungkinan juga, akan mengupas hal-hal konyol lainnya yang sebenarnya tidak ada hubugannya dan... konyol! Benar-benar hal yang sebenarnya tidak asik untuk dilakukan, tapi gue rasa lo semua harus tahu. Agar ke-apesan-gue tidak terulang kepada lo semua.

So,
WELCOME JUNE!

Absurd? Never mind!