22 Juli 2015

Untung Jawa Trip Day1: Unexpected Journey!

Dipostingan sebelumnya, cerita gue berhenti pada saat teman gue tiba-tiba menelepon dengan nada terburu-buru dan seperti ketakutan. Kita berempat yang jalan-jalan ke jalan setapak buru-buru balik ke jalan konblok utama yang kami susuri sebelumnya.

Berdasarkan keterangan dua teman kami, ternyata mereka melihat biawak melintas dengan santainya bak pragawati di depan mereka. Tanpa merasa terganggu atau pun terusik dengan kehadiran dua teman kami tersebut. Satu biawak lewat, diikuti biawak berikutnya. Ternyata kawanan biawak itu yang ditakuti mereka.

Gue berempat yang cuma mendengar cerita pun tiba-tiba merasa merinding. Sisa jalan setapak yang harus kami jalani pun ditapaki dengan penuh hati-hati. Dari yang mengendap-endap, berjalan cepat hingga akhirnya lari terbirit-birit saat seekor biawak tampak terbang (kayaknya sih lompat dari atas pohon) dan jatuh di tanah yang penuh dengan sampah. Niatan sempat mau foto cuma rasa takut keburu menang melawan keinginan gue tadi.

 Langkah kami akhirnya tiba di perkampungan penduduk pulau untung jawa. Rumah-rumah permanen berjejer rapi dan sesuatu berwarna merah tampak menarik perhatian kami. Dari sekian pohon yang kami jumpai, warna merah itu seperti memanggil meminta di petik. Ya! Kebetulan kami kesana pas lagi musim jambu. Ditambah di pulau itu banyak banget pohon jambu dan memohon untuk di petik. Hahahaha (alibiiii..)

Kami bertanya pada seorang ibu saat mau petik pohon jambu, cuma nggak ada yang punya jadi nggak jadi petik. Usaha kami belum berhenti, ketemu lagi pohon jambu dan bela-bela panggil siapapun yang ada dan berusaha memperoleh jawaban 'iya' atas permintaan kami. Minta jambu! Dan, terjadilah kejadian seperti foto di atas. Hahahaha...


Kelar metikin jambu, kami kembali menyusuri jalan setapak melintasi gang-gang rumah penduduk dan kembali ke penginapan dengan perasaan senang sekaligus tegang. Sepanjang perjalanan dipenuhi dengan celoteh kami yang masih belum lupa dengan kejadian biawak terbang dan minta jambu. Malah, niatan mau minta buah cereme yang juga lagi musim berbuah.

Lelah berpetualang, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak. Dua jam kurang lebih kami memilih untuk tidur siang di penginapan. Hahahaha...

Siang menjelang sore. Tenaga sudah kembali terkumpul dan petualangan pun kembali dimulai. Kami menyusuri jalan konblok sisi sebelah kanan dari penginapan dan menemukan semacam 'food court' -nya pulau Untung Jawa. Dimana banyak rumah makan yang menyajikan makanan khas laut dan aroma ikan bakar pun semerbak memanggil kita yang belum begitu lapar.


Kami menemukan hutan mangrove yang tampaknya sudah sukses dibangun, dimana dibangun juga semacam jembatan beton untuk melintas di balik-balik pohon-pohon bakau yang sudah menjulang tinggi. Sempat-sempatnya kami berpose bak para foto model di antara pepohonan bakau.


Jembatan beton yang kami lintasi membawa kami ke ujung hutan bakau dan terhampar lautan luas dan pantai berkarang dengan ombak yang tenang. Matahari sore yang tidak begitu terik pun membuat kami berani duduk di pinggiran jembatan beton tanpa takut kulit harus menghitam. Huehehehe.

Selesai menjelajah, waktunya bermain air! Kami menghubungi lagi Pak Amar yang menawarkan jasa permainan air pada kami sebelumnya. Namanya 'donat' air dan banana boat. Sebelum baju dan seluruh tubuh menjadi begitu basah, kamera sudah siap menanti untuk menangkap gambaran permainan kami.


Baju sudah basah, kamera ikutan basah (baca: rusak), iseng gangguin anak-anak yang main layangan, waktunya mandi sore. Angin sore yang menyambut kami seusai berbilas, bertiup kencang bersamaan dengan langit sore yang berwarna oranye. Pemandangan langit yang indah, membuat kami betah berlama-lama di pinggiran pantai hingga matahari terpaksa mengalah pada sang malam untuk menggantikan posisinya.

Jelajah pulau, done! Main air, done! Sunset? Done! Ada yang kurang gais... GUE LAPAAARRR....
Umumnya, sehabis main air pasti lapar, dan itulah gue. Kami berenam memutuskan kembali ke 'food court' -nya Untung Jawa dan kaget, ternyata suasananya tidak sama seperti siang tadi. 'Food Court' tampak gelap gulita dan hanya beberapa warung saja yang masih menyala lampunya. Masih ada juga satu keluarga yang masih makan di salah satu warung yang juga masih menyala.


Kami menghampiri warung yang tersisa dan memeriksa menu malam itu. Setengah jam menunggu, akhirnya sepiring ikan bakar, dua porsi kangkung, setengah kilo cumi (jadinya sebaskom ituu), lalu seperempat kilo udang (jadinya sepiring itu jugaa), dua bakul nasi dan lalapan serta sambal pelengkap, tersedia manis di hadapan kami. Time to eat!!

Perut sudah kenyang, waktunya santai-santai sambil menunggu sunrise keesokan harinya... Hari pertama kami di Pulau Untung Jawa cukup menyenangkan. Tips dari kita-kita, jangan lupa tanya dulu dan pastikan segala hal, menghindari kecurangan.
Oke, good night! See you tommorow! 

*psssst, postingan berikutnya sekalian ada info bajet keseluruhan loooh.. yuk! ikutin terus jalan2 kitee..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^