Inilah edisi ke tiga dari rubrik Je-jeur di MARI BERCERITA.
Setelah beberapa saat tidak jalan-jalan, akhirnya saat HARPITNAS Idul Adha kemarin, gue, adik perempuan gue serta sahabat gue, memutuskan untuk berwisata. Entah ke negeri antah berantah atau pun negeri aladin.
Destinasi awal, gue memilih ke Bogor. Tapi sindrom 'galau' menjelang hari H tiba-tiba menggerayang sampai-sampai gue berniat
Akhirnya tercetuslah kata sebuah tempat ANCOL! Mengingat gue butuh tempat untuk refreshing dan untuk teriak-teriak di laut kayak sinetron-sinetron atau k-drama.
Senin pagi, saat sebagian masyarakat ada yang masuk kerja, gue dengan bangganya berpergian. Libur chuy! *angkat kerah baju*
Berangkat sekitar jam 8-an, sampai di ancol jam 11-an. Dan matahari sudah hampir berada di atas kepala gue dan saat itu gue masih belum sadar kalau cuaca hari itu sangat HOT. PANAS. TERBAKAR.
Gue berjalan menyusuri tepian laut yang tinggi airnya hampir lebih tinggi dari tempat gue berpijak. Kebayang seandainya tuh tembok jebol, what will happen???
Masih disusuri, mencari spot 'pantai' yang berpasir. Namanya pantai, otomatis gue mencari pasir-pasir dan tepian pantai layaknya laut beneran toh? Tapi...
Nggak ada! Tembok! Batu-batuan gede! ONLY THAT!
Pasir yang gue temuin pun hanya 'secuil'. Ada 1 lagi yang buat gue mulai menyesali pergi ke sana. Tukang tikar yang nawarin tikar dan agak maksa. Semua spot yang 'adem' sudah dipatoki mereka dengan tikar-tikar mereka. Dan, itu nggak gratis loh guys..
Gue tanya ke Listi,
"Lo mau makan dimana?"
Tikar tikar tikar....
"Kita mau duduk dimana inih?"
Tikar-nya mba, tikar-tikar.
"Coba kita cari ke sebelah sana.."
Ayo mba, tikar-tikar-tikar..
Huaaaaaa.. Rasanya saat itu gue mau teriak. Senyum kecut yang gue lempar ke mereka ibarat senjata tumpul. Nggak mempan bro! Akhirnya, dengan terpaksa gue pesan tikar mereka dengan posisi yang lumayan adem.
indomie, ayam goreng, air mineral, ati-ampla goreng, nasi, sayur bakso, keripik...... menurut kalian, habiskah makanan itu untuk 3 orang??? |
Sesi makan-makan pun dimulai. Berbekal indomie goreng, ayam goreng, baso goreng, oncom goreng, eh. Yaaah, sesi piknik-nya dapat-lah. Lumayan daripada lumanyun. Pulangnya, sesi foto-foto berlangsung. Sesi narsis-nya juga dapat. Checked!
Makan udah. Piknik udah. Foto udah. Pulang juga udah. Sorenya.... Muka gue merah!! Panik? PANIK! Muka gue kebakar matahari dan memerah. Nggak sadar kalau panasnya matahari hari itu sangatlah ganas. Maklum, sudah lama tidak kena matahari langsung, begitu kena pun biasa saja. Itung-itung jalan-jalan. Sesudahnya, gue menyesal!
Harusnya gue tetap ke Bogor, ya... Heemm..
Pepatah lama memang tidak bisa dipungkiri. Penyesalan datangnya belakangan, kalau duluan namanya proposal. Haizz... Tidak mengurangi rasa 'sedikit' senang setelah jalan-jalan lieur, foto-foto yang didapat cukup mengobati rasa penyesalan gue.
Next time, gue akan cerita ke pantai sungguhan yang ombaknya guede buanget pake dahsyat yang bisa kelihatan bukit dan ombaknya nabrak tebing! Keren nggak tuh?! Tunggu postingan selanjutnya ya. Destinasi istimewa yang sudah dicanangkan jauh-jauh hari.. Yuhuuu....
asik deh itu jalan-jalannya ya.
BalasHapusemang dimana-mana kalau di pantai, yang nyewain tempat pada maksa semua ya.
Betul. Ampe sebal sendiri jd nya..
BalasHapus