HALO SEMARANG!!!!
Tidak seperti tahun kemarin, penginapan kali ini letaknya beneran dekat dari stasiun kereta api, bukannya perkiraan lagi. Sekitar sepuluh menit kami jalan kaki, akhirnya kami tiba di sebuah hotel yang bergaya modern tapi katanya ini hotel sudah berdiri lama. Jadi intinya sih, bukan hotel baru ya..
Welcome to Hotel Rahayu!
Biaya penginapan disini juga lumayan murah. Kami menyewa 2 kamar untuk tiga orang dan 1 kamar untuk dua orang. Totalnya 650rb untuk 3 kamar semalam. Oh, ya, kami check-out itu sekitar jam 5 sore loh, jadi ada tambahan biaya dan totalnya segitu. Cukup murah sih, walau lebih murah waktu di Jogja jatohnya. :D
Destinasi pertama kami adalah Lawang Sewu. Sebelum meluncur ke tekape kami terlebih dahulu mengisi perut di salah satu warung makan yang tidak jauh dari hotel. Pikiran pertama adalah mencoba masakan yang enak dan khas sekaligus unik dari kota Semarang ini.
Setelah dicari-cari yang di dekat hotel, akhirnya kami berhenti di salah satu rumah makan yang letaknya tidak jauh dari penginapan. Kesan awal adalah... Kok menunya hampir sama dengan Jakarta... ~_~
Ada gado-gado, ada ayam goreng/bakar, ada nasi goreng, mie goreng, dan beberapa jenis makanan lain yang bisa gue temuin tiap hari di Tangerang. Gue pun memilih menu yang belum pernah gue makan. Rujak Cingur! Sayangnya gue nggak sempat foto makanannya nih, jadi gue jelaskan dengan tulisan saja ya.
Rujak cingur yang mendarat di meja tampaknya bukan rujak cingur yang sebenarnya. Kalau menurut gue, lebih mirip dengan gado-gado namun bedanya ada buah bangkuang dan nanas yang diikut sertakan. Juga, ada beberapa potongan kikil sebagai pengganti cingur. Setahu gue, rujak cingur itu rujak 'bibir' sapi. Bener nggak? Selain itu, bumbu rujak cingur disini benar-benar mirip dengan bumbu gado-gado. Bumbu kacang nan manis.
Beda rujak cingur, nggak beda sama gado-gado. Bumbu kacangnya hampir sama, bedanya gado-gado memakai kerupuk sebagai tambahan tetapi rujak cingur kagak. Gado-gado nggak pakai buah, cuma pure sayuran.
Ada lagi yang pesan tahu mercon. Rasanya seperti pada tahu umumnya. Tahu di balur tepung, digoreng namun di dalamnya ada 'mercon' alias cabai rawit merah yang meledak kalau digigit. *lebay dikit...*
Kenyang mengisi perut, selfie pun nggak ketinggalan. Kami siap berpetualang hari itu. Tujuan pertama kami adalah....
Setelah membayar, kami dibantu oleh pemilik warung makan untuk dicarikan transport menuju lokasi. Kemana kita? *gaya dora the explorer*
LAWANG SEWU!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^