Ada yang bilang kata "maaf" merupakan kata yang murahan.
Seorang yang renta tanpa pekerjaan, ketahuan mencuri beberapa buah batang kayu jati dan akhirnya dipenjara. Ia berulang kali meminta maaf namun si pemilik tidak menggubris. Walau akhirnya dibebaskan karena tuntutan media massa, namun kata maaf tidak berlaku pada orang renta tersebut.
Ada yang bilang kata "maaf" merupakan kata yang mahal.
Bagi seseorang yang memiliki tingkat gengsi setinggi langit, apabila meminta maaf merupakan sesuatu yang anti diucapkan. Ia akan mempertahankan ego setinggi-tingginya dan semahal-mahalnya untuk mengucapkan bahkan menerima dan meminta maaf sekalipun.
Ada juga yang bilang kata "maaf" tidaklah semudah diucapkan.
Empat huruf yang tersusun tidaklah semudah menyusunnya atau tidak mudah diucapkan. Beberapa orang memilih membiarkan waktu yang memaafkan dengan sendirinya tanpa harus ia sendiri yang mengaku maaf.
Namun, "maaf" juga merupakan hal yang ajaib yang bisa menyembuhkan.
Kisah tentang orang-orang yang saling berselisih dengan terus saling mencari kesalahan, mungkin sebenarnya hanya membutuhkan sebuah kata "maaf" yang tulus. Sebuah rasa sakit hati yang dipendam sekian lama, mungkin bisa sembuh dengan kata "maaf" yang tulus.
Bagi gue, kata "maaf" merupakan kata yang sederhana dibalik segala kekurangan dan kelebihannya, yang kadang bisa menenangkan bahkan menyakitkan. Sebuah kata yang mungkin tidak bisa diterima oleh sebagian orang dan sekarang..
Gue pun meminta maaf atas kepasifan yang gue ciptakan beberapa waktu kebelakang. Khususnya di blog ini. Begitu banyak ide yang ingin ditumpahkan, namun terhalang waktu dan keadaan.
Maaf.
Kini saatnya untuk kembali jalan ke depan, dengan bercerita tentang masa lalu, masa sekarang dan masa depan yang lebih cerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^