19 Maret 2013

a new way...


Memiliki cita-cita...
Memiliki impian..
Pastilah semua orang punya keduanya..

Impianku,
Cita-citaku,
Terlalu banyak untuk diungkapkan..

Tapi...
Aku rencananya mau merahasiakannya terlebih dahulu hingga bukti fisiknya terbukti.
Aku ingin membuktikan diriku..
Layak dan pantas..

Tapi (sekali lagi)..
Semua terasa berlebihan..
Mari, ku ungkapkan sedikit rahasiaku..

Tahukah kalian bahwa penerbit yang telah memilih cerpenku dan menerbitkannya menjadi kumpulan cerita di buku True Love Stories ??
Aku hanya merasa ke ge-eran atau memang berjodoh dengan penerbit ini.
Dari semua lomba-lomba yang diadakan oleh penerbit itu, aku mengikuti beberapa diantaranya.
Salah satu lomba menulis novel.

Menulis sebuah novel, adalah sebuah impian yang sudah tercetuskan di dalam otak sejak masih duduk di bangku sekolah (SMP). Berawalkan menulis di buku harian (a.k.a diary books), kini semakin fokus dan fokus. Sebenarnya alur cerita yang dituliskan merupakan alur yang benar-benar berasal dari masa masih sekolah. Jadi, dulu sempat punya komputer di rumah terus menyibukkan diri menulis disana dan hilang! Yahh, komputernya rusak dan hilanglah..

Tapi semangat menulisku masih ada. Tidak ada komputer? Pinjam komputer (*baca: warnet) yang disediakan tidak secara cuma-cuma. Haha.. Namun, lagi-lagi harus terus-terus tertahan. Kenapa? Saya masih terlalu dini dan tidak tahu apa-apa dan bagaimana cara menyalurkannya pada penerbit.

Maka, saat melihat ada lomba novel ini, niatnya langsung tumbuh lagi. Untungnya sekarang sudah punya si 'blue' acer, teman setia di kamar kala sendiri. Yah, namanya juga perjuangan ya.. Ada saja hambatannya. Faktor M (*red: malas) adalah musuh utama. Jadi, waktu itu dikasih tenggat waktu sampai 31 desember 2012, lalu karena waktunya tidak selalu bisa menyisakan sedikit untuk menulis, akhirnya mengambil cuti pun menjadi senjata terakhir.

Cuti 2 hari yang diambil benar-benar bukan cuti untuk liburan (ingat, akhir tahun biasanya identik dengan liburan, ya kan?) melainkan mengurung diri di kamar seharian lalu menatap si 'blue' dari matahari mengintip hingga meninggalkan ruangannya lagi! Haha.. Setelah itu, aku mencetak seluruh naskah (ketentuan naskah, loh) dan sialnya tinta di printer habis! Tertundalah pekerjaan yang harusnya bisa dikerjakan hanya dalam sehari.


Beli tinta, cetak, ke tukang fotocopy, beli amplop, beli klip besar dan sebagainya. Bela-bela pergi ke kantor pos hari sabtu lalu menulis alamat di kantor pos yang bermodalkan handphone. Kebetulan ada kuliah pengganti hari itu. Lalu, apa yang terjadi? Ternyata! Tenggat waktu ditambah lagi satu bulan!!
Astaga, kecewa saat itu. Tapi aku tak menyesal karena saat waktu sudah ditambah dan aku juga tidak kunjung kelar pun buat apa?

Kirim..*ciunggg.....

Dua bulan naskahku digodok (ala chef 'juri) lalu...
Pesimis? Pasti! Aku rasa aku belum maksimal dan terkesan terburu-buru mengingat tenggat waktunya...

Criiing...
28 Februari,



Sebuah pengumuman yang diberikan sempat membuatku tak percaya!
Masuk longlist booo..

Senangnya bukan main! Sejak itu terus berharap... Masuk 25 besar... (Amin!)

Menunggu lagi... 2 minggu...
Criing...
15 Maret...

Jujur, website sudah saya kunjungi berkali-kali menanti pengumuman!
Tidak masuk shortlist!

Eits.. Baca bawahnya..
Aku masuk rekomendasi juri!
Maksudnya?
Aku menangkapnya, novelku tidak masuk shortlist tapi novelku masuk rekomendasi. Rupanya masih perlu revisi sana-sini lalu novelku baru bisa diterbitkan. Eits, apa kata-kata terakhir tadi?
Diterbitkan bukan??
Ya!!

Aku hanya perlu mengikuti prosedur, naskahku akan langsung masuk naskah reguler dan pastinya akan diterbitkan!

Yah...
Aku rasa ini buah dari perjuanganku. Tidak yang besar dulu, agar tidak sombong! Tapi, ini sungguh berarti..
Sebuah jalan baru... A new way.. For me.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^