10 September 2013

Clean Your Mirrors....

Cermin. Bukan cerita mini atau pun cerita miring.
Cermin. Dalam kehidupan sehari-hari, biasa disebut 'kaca'. Memang sih, bahan dasar dari sebuah cermin adalah sebuah kaca. Dilapisi lapisan lain lalu dibantu dengan pantulan cahaya menyebabkan kita bisa melihat bayangan diri kita lewat kaca tersebut. *menerangkan* *gaya profesor*

Sebagai seorang wanita, tidak heran lagi kalau dikamar atau di dompetnya ada sepotong kaca, baik ukuran JUMBO ataupun SUPER MINI. Yang penting bisa 'ngaca'. Hehe.. Begitupun gue, tentu saja gue punya kaca di dalam kamar yang biasa gue gunain saat merias diri. *kibas rambut*

Seminggu kemarin, saat gue melihat ke cermin, selalu terasa aneh. Wajah yang sudah gue olesi krim pelembab tak kunjung terlihat cerah. Atau, saat gue membersihkan wajah gue dengan pembersih wajah pun, tak tampak binar-binar seperti yang pernah gue lihat seusainya. Seketika itu juga, gue merasa ada yang tidak beres dengan kaca gue.

Gue colek permukaan cermin dengan ujung telunjuk dan tampak gumpalan kotoran menggunung diujung jari. Ouch! Ternyata cermin gue berdebu, kotor dan tidak sedap dipandang. Saat itu gue sadar kalau kesalahan bukan terletak pada wajah gue melainkan pada cermin gue. Langsung saja, gue raih tisu basah dari tas kemudian menyapu berpuluh-puluh bahkan ratusan debu yang menempel. Hasilnya, bening! Wajah gue terlihat cerah merona mempesona... *serasa iklan pencerah wajah gitu*


Peristiwa tersebut mengingatkan gue akan sebuah filosofi buatan Profesor atau Doktor dari belahan dunia lainnya, yang sayangnya gue tidak tahu. Sebuah filosofi yang sudah umum. Kenapa? Terkadang, kita selalu merasa diri kita jelek, buruk dan tidak berharga. Kenapa? Karena kita memandang diri kita lewat kaca yang kotor tadi. Sayangnya lagi, bukannya kita mencari tahu penyebabnya, terkadang kita malah menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Menyalahkan keadaan atau situasi.

Padahal yang perlu dibersihkan ialah cara berpandang kita. Menanggapi setiap masalah dengan positif. Apabila sisi positifnya sudah tidak terlihat atau tampak kotor, berarti kita harus membersihkan diri nih. Ambil tisu basah-mu lalu bersihkan cermin atau pandanganmu yang kotor. Tisu basah tersebut bisa berupa pencerahan hati lewat doa dan sharing ataupun dorongan positif dari teman-teman sekitar. Kita tidak bisa membersihkan pandangan tersebut sendirian. Kita perlu tisu basah tersebut.

Efeknya mungkin tidak langsung terasa namun perlahan tapi pasti, segala sisi positif, pikiran positif yang telah kita lakukan, pikirkan dan rasakan, semua pasti akan terasa begitu menyenangkan. Ayo, raih tisu basah milikmu. Bersihkan cermin dan pandanganmu akan hidup agar hidup ini lebih terasa menyenangkan!

Salam, Redaksi...

6 komentar:

  1. nice post,ringan tapi bermanfaat
    Pertama kali mampir ksni berkat WB,mampir ke blog ku yah, sekalian follow balik yah :D
    cuma nyari teman :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thx u.. aku udh mampir d blog mu. Keren .. :)

      Hapus
  2. memang hidup harus bercermin agar kita tau siapa kita sebenernya :D

    BalasHapus
  3. Makjleb banget deh postingan yang ini, kak :D

    Emang bener, pas ngelihat kita "jelek" jangan keburu nyalahin diri sendiri. Coba lihat dari sudut cermin yang lain ^^

    BalasHapus

Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^