23 Februari 2014

Alun-alune...

Ini masih lanjutan dari perjalanan di hari pertama.

Setelah gagal masuk ke Prambanan, kami memutuskan untuk lanjut ke Alun-alun Selatan Kota Jogjakarta sembari mencari makan malam. Jujur, tidak terbayang sedikitpun bayangan alun-alun yang dimaksud. Dikota gue, alun-alun merupakan sebuah spot yang luas tapi lebih diperuntukkan untuk olahraga. Ada lapangan upacara juga yang besar.
alun-alun kota Tangerang
Nah, alun-alun kota Selatan Kota Jogjakarta juga merupakan sebuah spot yang luas dan... RAME!! Ditambah lagi malam minggu. Isinya... Beragam!

Dari pedagang kaki lima di tengah-tengah alun-alun, di pinggir trotoar alun-alun, mobil sepeda warna-warni, pejalan kaki, pengendara motor dan mobil hingga dua pohon kembar yang terkenal. Pohon itu terkenal karena mitosnya, bagi siapa saja yang bisa melintasi ruang diantara kedua pohon itu, segala permohonannya bisa terwujudkan.

Pokoknya, RAME!
Beberapa petunjuk arah memberitahu bahwa beberapa gang yang bermuara ke alun-alun selatan dapat tersambung ke tempat-tempat wisata khas keraton. 

Gue berjalan mengitari alun-alun bersama Kak Rosa dan Paskalia lalu berhenti di depan seorang ibu penjual sate. Harganya sekitar 5.000 per porsi (isi berapa, ya? Lupa!). Kami membeli 20.000 alias 4 porsi. Ingat, gue nggak sendiri disini.
merah semua fotonya..
Jajanan berikutnya adalah bakso pedas dan bakso manis. Pada dasarnya sih, bakso pedas karena diberi rempah-rempah pedas, lalu bakso manis hanya diberi kecap. Untuk harga jajanan ini, gue kurang tahu karena yang beli Ariny, Ellen dan Ardy. Ceritanya, bagi tugas buat beli camilan.

Belum sampai ditempat makan yang dituju, camilan hanya tersisa nama dan bungkusnya. Pada dasarnya, karena kami semua kelaparan dan seluruh camilan habis dalam hitungan menit.
jauh-jauh makannya ayam bakar.

wedang ronde, di Tangerang namanya Sekoteng, haha!
Destinasi kami pun berhenti pada warung kaki lima di trotoar pinggir alun-alun, lalu memesan makanan. Dari Wedang Ronde sampai Mie Godog khas Jogja. Jauh-jauh ke Jogja, masa makanannya tetap ayam bakar dan nasi goreng--yang bisa ditemui hampir setiap hari di Tangerang.

ini ada yang rela nggak ikut foto nih..
JOGJA ! 
Seusai makan, kami lanjutkan jalan-jalan sore malam kami. Sasaran berikutnya adalah... Sepeda Mobil atau Mobil Sepeda? Ahhh.. Pokoknya semacam mobil, tanpa kaca dan di lajukan dengan cara dikayuh seperti sepeda. Mobilnya juga nyentrik, warna-warni. Dengan 30.000 untuk satu putaran, kami menikmati pemandangan sekeliling alun-alun yang malam itu penuh warna-warni dan mewarnai perjalanan kami.

Ahh..
Perut kenyang,
Tubuh pun sudah mulai lelah,
Berikutnya adalah pulang.

Mobil sewaan kami meluncur menuju penginapan tiga puluh menit kemudian, seusai bermain Mobil Sepeda. Rasa lelah pun dilebur bersamaan dengan air dingin dan rebahan di atas kasur.

Selamat malam... Waktunya tidur. Siapkan tenaga untuk esok hari yang lebiiiih.. capek!
Besok jadwalnya ke keraton! Horeee!
happy, happy yo!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^