5 Agustus 2014

Step Up All in!

Okeh... 

Sejak gue kecanduan pada film, akhirnya gue melompat riang saat film Step Up All In muncul di akhir bulan Juli kemarin. Seminggu setelah peluncurannya di Indonesia, gue berhasil nonton di salah satu bioskop di bilangan Jakarta, di saat orang-orang muslim tengah sibuk menjalin silahturahmi dengan sanak saudara mereka.

Awal mula gue suka film ini karena... rumor! Ya, gue tahu bahwa serial Step Up ini sudah ada sejak lama dan sayangnya tidak ada satupun yang gue tonton sampai pertengahan tahun lalu. Ya, gue dapat video gratisan Step Up 4 dan seketika gue langsung jatuh cinta dengan film itu.
source
Bukan karena jingkrak-jingkraknya, bukan juga karena beat musik yang mendebar jiwa, bukan juga karena orang-orangnya yang ganteng, well... itu pengecualian untuk film ke 5 ini yaa...

Hal yang paling gue suka dari dua seri Step Up yang gue tonton adalah adanya harapan, jiwa muda, semangat membara, kompetisi, persahabatan dan... keluarga. Tepatnya, keluarga yang bisa kau pilih sendiri.

Mereka yang selalu berawal dari sebuah kompetisi (ya iyalah... cuma nge-dance, apalagi yang bisa jadi awalannya, toh...), serta jiwa muda mereka yang masih membara, ingin mendapatkan hal lebih dan kalau bisa, menggantungkan hidupmu dari hasil kompetisi tersebut. Seperti biasa juga, mereka dibanting sana-sini oleh si pembuat cerita, di dera masalah keluarga, masalah keuangan, masalah ketidak sepahaman, dan masalah anak muda lainnya yang berjiwa... labil. *ups

Tapi seluruh masalah tadi secara tidak langsung seperti memberi tamparan pada masing-masing dari mereka, termasuk gue yang nonton. Bahwa, sekuat apapun semangat yang membara, sehebat apapun kompetisi yang diikuti atau selemah apapun harapan yang diinginkan, semua pasti akan ada pemulihannya. Semua yang mereka rasakan bertujuan membuat mereka semakin kuat dan persahabatan mereka pun semakin erat. Menjadikan tiap individu menjadi sebuah keluarga.

Hal lain yang juga gue suka tentang film ini adalah, masalah-masalah mereka yang terkesan... realistik! Yeah... ngaku saja deh... Siapa yang nggak pernah merasa tersaingi oleh seseorang yang bahkan sahabat dekat lo sendiri. Atau, merasa pernah dibuang, diabaikan dan ditinggalkan karena mereka menemukan ‘orang baik’ dan mereka balik lagi saat tahu mereka tidak benar-benar baik. Atau lebih parahnya, saking membaranya jiwa muda kita, terkadang kita lupa akan arti harapan sebenarnya yang kini terkadang dinilai oleh selembar dua lembar uang.

Yah... karena gue anak muda. Gue ingin mencapai segalanya secara instan dan cepat, tapi gue sadar segalanya akan cepat hilang juga, pasti! So, film ini sekali lagi menyadarkan gue bahwa menuju puncak impian bukan dengan jalan tol, melainkan jalan arteri yang penuh aral rintangan. Begitupun impian gue yang sekarang baru impian... Besok? Siapa yang tahu jadinya seperti apa?


Step Up All In. Bagoes! Gue suka sama... 
source
Moose! Awwwww.... 
Nggak nahan manisnya... *kecap kalee...*

2 komentar:

  1. yey step up all in! keren nih waktu bagian dance terakhirnya itu yang ada api dan pasirnya! dan entah kenapa aku lebih suka step up 4 daripada step up 5 :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. setujuhh sama Handiko. Actually, I also prefer step up 4 than step up 5... hehehe
      *TOSS*

      Hapus

Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^