Pada mata kuliah Leadership hari Kamis yang lalu, ada topik yang menarik dan di jelaskan oleh Dosen. Beliau menyebutkan, bahwa salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang Leader adalah SELF-CONFIDENCE.
"Apakah PERCAYA DIRI itu bisa tumbuh sendiri?"
Menurut gue, percaya diri tumbuh dari diri sendiri. Lalu, Beliau berkata kalau mau dapat 'SELF-CONFIDENCE' yang oke, kita harus memegang prinsip 'BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI'.
"Ya iyalah... Bagaimana mau berdamai dengan orang lain kalau damai dengan diri sendiri aja susah?!"
he said.
Lalu bagaimana cara Berdamai dengan Diri Sendiri itu? Beliau memberikan 2 topik yang menarik dan berhubungan dengan SELF-CONFIDENCE ini. Kebetulan juga, topik-topik tersebut berhubungan dengan Feel Blessing yang diusung Blog ini di bulan Maret ini.
Yang PERTAMA adalah....
Stop asking WHY, start ask for STREGTH
source |
Kenapa? Kenapa? Mengapa? Mengapa?
"Kenapa gue nggak masuk ke Univ yang terkenal?"
"Kenapa gue nggak se-cantik artis A, B, C?"
"Kenapa gue nggak se-tajir menteri D, E, F?"
"Kenapa gue harus kerja?"
"Kenapa? Kenapa? Kenapa?!"
Semua berawal dengan pertanyaan kita yang tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki. Sama seperti saat pacaran.
"Kenapa gue bisa suka sama dia?"
"Kenapa gue bisa jadian sama dia?"
"Kenapa gue bisa punya pacar kayak dia?"
Dan seribu 'kenapa' lainnya yang muncul seiring berjalannya waktu.
STOP guys!
source |
Dalam penjelasan Beliau, seseorang berpikir bahwa yang mereka butuhkan adalah Jawaban atas pertanyaan 'Kenapa' tadi. Padalah, seharusnya yang diminta bukan jawaban tapi jalan dan kekuatan. Seperti kata pepatah lama, "Dimana ada kemauan, disitu ada jalan."
Jadi, mau sampai kapan bertanya 'Kenapa' tanpa mau berhenti dan melangkah? Ketika melangkah pasti ada jalan toh. Jalan tadi sudah pasti lebih dari sekedar jawaban dari 'Kenapa' yang kita tanyakan sebelumnya.
Yang perlu diminta adalah kekuatan! Stregth! Kekuatan dalam menghadapi cobaan yang diberikan. Setelah dapat kekuatan dan bisa menemukan jalan, sudah pasti kita menemukan kedamaian dengan diri sendiri, kan. Pastinya.
Yang KEDUA adalah...
Stop Comparing!
source |
Siapa sih manusia di dunia ini yang kepingin di banding-bandingin dengan siapapun? Bahkan anak kembar sekalipun, yang notabene katanya mirip, tidak mau tuh di banding-bandingkan.
"Eh, yank.. Masakan kamu enak deh, tapi masakan mama gue lebih enak loh. Coba deh belajar sama mama cara masak makanan ini."
Damn!
Sepele memang, tapi secara tidak langsung terjadi perbandingan di dalam percakapan seorang suami pada istrinya.
Sesepele saat seorang ibu kita secara tidak sengaja berkata,
"Anak si ibu Z itu, juara kelas terus loh."Lalu, kita yang tidak sama dengan anak si ibu Z itu pun secara tidak langsung merasa seperti dibandingkan.
STOP guys!
Mau sampai kapan membandingkan? Memangnya tidak lelah?
Tuhan menciptakan manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada juga manusia yang puas akan apa yang dimiliki. Tapi, harusnya hal tersebut bukan suatu alasan untuk membandingkan dong...
So, tugas kita sekarang adalah...
Silahkan terima keadaanmu apa adanya, cari kelebihanmu untuk menutupi kekuranganmu, lalu berdamailah dengan diri sendiri. Lalu, apakah gue sendiri sudah melakukan hal-hal tadi. Gue rasa, ya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^