29 April 2013

Kereta api, Tut Tut Tut...

Berpetualang ke kota orang ternyata memiliki pengalaman tersendiri. Meskipun aku sudah sering bolak-balik Jakarta - Tangerang, tapi mengalaminya sendiri tanpa dibantu orang tua atau sanak saudara ternyata membuat diri dapat menentukan moda transportasi mana yang lebih nyaman dan lebih aman untuk ditumpangi.

Sejak masih kecil, aku sudah dibiasakan menggunakan moda transportasi kereta kala mengunjungi saudara di ibukota. Kota tempatku tinggal, Tangerang, tidak terdapat transportasi bernama 'bajaj', 'bemo' atau pun bus yang bisa berlalu lalang dengan sesuka hati. Untuk mencapai suatu tempat biasanya 'angkot'-lah yang berperan penting.

Kereta.



Gejus, gejus, tek, tek...
Suara yang terdengar saat kereta melintas diatas jalurnya serta goyangan lembut yang tercipta membuatku jatuh cinta setengah mati pada ular berbaju besi tersebut. Tidak seperti kereta jaman dahulu, kereta kini dilengkapi tenaga listrik sehingga dapat melaju lebih cepat dan teratur.

Hal yang paling disuka ialah saat menumpangi kereta, dikala orang-orang menuju arah Jakarta, aku malah pulang ke Tangerang. Otomatis penghuni kereta pun berkurang dan serasa gerbong tersebut milik diri sendiri.

Haha..

Andai saja, kereta di Indonesia sudah semaju negara tetangga 'Malaysia' ataupun negara penjajah kita dahulu 'Jepang'. Pasti aku makin jatuh cinta padanya. Tidak kena macet, berjalan sesuai jalurnya dan ada sensasi tersendiri saat melintas hanya pada jalur khusus.

Remember this song?

Naik kereta api, tut tut tut...
Siapa hendak turut...
Ke Bandung, Surabaya
Bolehlah naik dengan percuma...
Ayo kawanku lekas naik,
Keretaku tak berhenti lama...


Miss all moment...
*Sayang sekarang ke Jakarta harus dipersulit, walau naik kereta sekalipun... :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^