10 Januari 2014

(10th) Other lives I'd Want to Live If I have Nine Lives (moved!)

DISCLAIMER:
Hai! Inilah proyek menulis marathon '31 Days Full of Articles' hari Ke Sepuluh! Kamu ingin join atau membaca tulisan sebelumnya atau sesudahnya, silahkan klik disini...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hai! Judul postingan kali ini benar-benar menggelitik saya. 

Jika saya punya 9 nyawa, kehidupan seperti apa yang ingin saya jalani?
source
Haha. Seperti sebuah sinetron-sinetron jelek yang banyak episode, banyak iklan dan banyak ide-ide yang awalnya bagus, berakhir nyeleneh saat banyak yang nonton. Seperti kumpulan cerita-cerita di buku antologi. Yang menyenangkan, menyedihkan dan menggembirakan.

Sudah jelas manusiawi sekali kalau manusia itu mahkluk yang kurang puas dalam segala hal. Kepengen punya HP, begitu punya ingin punya motor, begitu punya ingin punya mobil, mobil sudah mejeng, pengen punya rumah. Pokoknya, semakin besar target seseorang, semakin besar juga passion berikutnya. Wajar lah... Asalkan masih dalam tahap kewajaran tingkat tinggi.

Tapi, menanggapi judul artikel ini, tentunya gue sebagai manusia nan hakiki *tsah..* juga punya keinginan, ini itu, semua-semua. *theme song doraemon*
Siapa tahu, setelah menulis postingan ini tuh tiba-tiba ada pangeran dari negeri antah berantah yang sesuai dengan yang gue harapkan.

Pertama, apabila Tuhan memberikan gue kesempatan hidup lebih dari satu kali, gue mau hidup sebagai seorang putri dari sebuah kerajaan. Menggandeng gelar 'Puteri Iniitu' ataupun 'Princess ThisThose'. Layaknya cita-cita seorang anak kecil saat ditanya 'Kalau udah gede mau jadi apa?'. Kayaknya gue masih terhipnotis sama impian jaman kanak-kanak yang memimpikan mempunyai rumah bak istana, ongkang-ongkang kaki dan segala hal malas yang dilakukan seorang puteri!
Tapi, karena gue sudah gede dan nggak jadi puteri, keinginan ini pun pupus dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu.
Kedua, menjadi seorang Dokter! Haha! Ini impian gue sewaktu masih SD dan kepengen banget jadi dokter. Sayangnya, jalan hidup gue langsung berubah 360% saat gue memilih masuk SMK ketimbang SMA. Sebenarnya bisa saja gue maksain diri masuk fakultas kedokteran, tapi kondisi ekonomilah yang lagi-lagi menjadi batu sandungan cita-cita seseorang. Terkadang. *sigh*

Ketiga, saat gue punya nyawa 9 dan gue boleh milih kehidupan lain, gue kepengen tidak tinggal di Indonesia. Diluar negeri sana. Yang menurut berita orang-orang tuh keren, cool atau pun amazing. Khususnya negara-negara yang mempunyai musim salju atau musim gugur. Keren kali, ya! Kalau dipikir lagi, yakinkah semua negera itu lebih baik dari tempat kita berada sekarang? *think twice*

Terakhir, gue mungkin memilih mempunyai kehidupan yang sama seperti sekarang. Pastinya yang lebih baik. Tidak ada konflik di dalam diri atau pun dalam keluarga. Tidak ada salah paham serta perselisihan. Dan yang lebih pasti, menjadi diri sendiri tanpa perlu berpura-pura di depan orang lain. Gue rasa, pilihan ini-lah yang masih sulit. Karena hidup sudah dan masih akan terus berjalan, maka tidak ada baiknya jika kita terus menerus melihat ke belakang.

Intinya, bersyukurlah. Selagi bisa. Selagi mampu. Sebelum kesehatanmu mulai terasa mahal untuk diraih. Sebelum temanmu begitu jauh untuk diajak bicara. Sebelum orangtuamu pergi menjauh bahkan selamanya. Ataupun sebelum segala sesuatu yang baik dan buruk yang kamu miliki sekarang. Syukuri-lah. Dengan begitu, berkat lo mungkin akan ditambah dan makin bertambah. *holy*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^