7 Januari 2014

(7th) Happiness are ...

DISCLAIMER:
Hai! Inilah proyek menulis marathon '31 Days Full of Articles' hari ketujuh! Kamu ingin join atau membaca tulisan sebelumnya atau sesudahnya, silahkan klik disini...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Profil Penulis:

Halo! Hari ini kita mendapat kejutan dari seorang teman yang lagi ikutan menjejakkan kaki di dunia kepenulisan juga nih. Namanya... MEILY PUJIANTI!
Tepat seminggu tahun 2014 ini, Doi akan mempersembahkan tulisannya kali ini di blog gue. Silahkan pembaca hubungi miss.diligent ini di meilypujianti@gmail.com

Doi juga bisa dihubungi lewat facebook loh.. Yuk! Tidak perlu tunggu lama, kita meluncur ke tulisannya! Yeay!!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Banyak hal yang bisa membuat aku bahagia dan merasa hidup ini terasa lengkap. Aku tersenyum sendiri pun terkadang sudah ku anggap sebagai hal yang melengkapi hidupku. Karena tersenyum adalah salah satu ibadah dan tanda bersyukur yang paling mudah. Tentu saja bukan senyum yang sembarang, tapi senyum yang berasal dari hatiku, tulus dan ikhlas. Pasti kalian juga tahu kan kalau senyum juga merupakan olahraga otot dan syaraf wajah. Keren ya.
source

Selain senyumku, aku merasa sangat bahagia dan lengkap ketika aku melihat senyuman orangtuaku (aku memanggil mereka papa dan mama). Hingga terkadang, entah saat bagaimana, aku bisa terharu dan tersentuh, serta ingin menangis saat melihat mereka tersenyum. Tahu tidak kenapa bisa begitu? Karena pada saat itu aku tersadar, kapan akan berpisah dengan mereka, sudahkah aku siap untuk kesendirian tanpa kehadiran fisik orangtuaku. Ataukah aku yang akan terlebih dahulu meninggalkan mereka berdua di dunia yang fana ini? Jika aku yang dipanggil lebih dulu, apakah mereka bisa menerimanya dengan mudah, bagaimana mereka akan menjalani sisa hidup mereka di usia senjanya? Aku tidak tega jika mereka harus terus bekerja lelah dan berpikir keras untuk mencari nafkah untuk menyambung hidup mereka. Semoga aku bisa membahagiakan dan mewujudkan impian kedua orangtuaku sebelum kami berpisah untuk selamanya. Aamiin.

Bahagia itu tidak selamanya harus menggunakan uang, tapi jika memiliki uang yang cukup banyak dan bisa memenuhi semua impian kita, alangkah lebih bahagiannya hidup kita. Iya kan?
Aku rasa ini hampir mirip dengan kalimat “Uang bukanlah segalanya, namun segalanya membutuhkan uang”. Tentu saja kalian pasti sudah mengetahui fakta-fakta mengenai hal tersebut. Mau makan, harus belanja ke pasar, perlu ongkos dan uang belanjanya. Mau memasak, perlu bumbu dapur, kompor, gas, peralatan makan, air mineral, dan lain-lain. Mau buang air seni pun di tempat umum harus bayar. Biaya parkir, seperti yang sudah kita semua ketahui, bukanlah hal yang murah lagi. Jam pertama Rp. 2.000,-, jam berikutnya Rp. 1.000,- untuk motor, jangan bertanya tentang biaya parkir mobil, tentu saja lebih mahal dari biaya parkir motor.
Bahagia itu, bisa makan saat aku merasa lapar, bisa minum di saat haus, bisa berbicara saat ingin mengutarakan pendapat, bisa mendengarkan saat berkomunikasi, bisa melihat di saat ingin memandang atau memperhatikan sesuatu, bisa bekerja di saat harus bekerja, sehat jasmani dan rohani setiap saat, berkumpul bersama keluarga di waktu luang, bisa mengobrol dan berkumpul bersama teman-teman, bisa menonton televisi di saat aku ingin menyaksikan acara kesukaanku, bisa mengendarai motor di saat kemacetan dibandingkan harus naik mobil angkutan kota ataupun mobil pribadi (motor lebih cepat dibandingkan mobil, karena bisa menyelip), bisa membeli barang-barang yang aku butuhkan, dan banyak lagi hal yang lainnya. Aku tidak bisa menyebutkan semuanya, itu bukti bahwa Tuhan memang Maha Kuasa, karena sudah memberikan banyak nikmat dan anugerah yang tidak terhingga serta tidak kita sadari.

Bahagia itu, kalau pekerja di kantorku mau pencet tombol on/off di monitornya masing-masing.
Bahagia itu, kalau kita sudah berniat, lalu kita berusaha, berdoa dan berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan.
Bahagia itu, kalau semua orang sudah mau membuang sampah pada tempatnya.
Bahagia itu, kalau kita hidup,p unya tujuan hidup dan kita berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkannya. Jadi, apakah kamu sudah punya tujuan hidup? Kalau belum, segera buat ya, agar hidup kita semakin lengkap, ok…
Bahagia itu, intinya atau yang penting aku dan keluargaku bisa berbahagia.
Karena aku hanya bisa melengkapi kebahagiaanku jika keluargaku juga bahagia.
Tambah bahagia lagi kalau banyak yang kasih comment di artikelku ini.:). (ngarep.com)

2 komentar:

  1. Benar apa kata kamu, aku bertanggung jawab atas kebahagiaanku sendiri :)
    kebahagiaan kita itu ada di tangan sendiri, bukan orang lain...

    kunjungi juga ya http://fandhyachmadromadhon.blogspot.com/2014/01/we-love-you-nyunyucom.html :)) makasih

    BalasHapus
  2. udah dikunjungi bro! :D

    thanks ya udah mampirr. :D

    BalasHapus

Sila komentar. Komentarmu adalah penyemangat untuk tulisan berikutnya! See ya! ^^